• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 18/10/2025 00:08
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Nasional

Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Timbulkan Ledakan Sampah Makanan Nasional

Program Makan Bergizi Gratis jika tanpa tata kelola rantai pasok yang efisien dan prinsip keberlanjutan, bisa menjadi sumber ledakan sampah makanan nasional.

Muharram Candra LuginabyMuharram Candra Lugina
12/10/25 - 22:43
in Nasional
A A
Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Timbulkan Ledakan Sampah Makanan Nasional

Foto ilustrasi. (DOK. MEDIAINDONESIA)

Jakarta (Lampost.co) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo-Gibran tengah menuai sorotan tajam. Di balik niat baik menekan angka stunting dan memperkuat gizi anak, muncul kekhawatiran serius terkait potensi ledakan sampah makanan nasional.

Poin Penting:

  • Program MBG berisiko meningkatkan volume sampah makanan nasional.

  • Sisa makanan menyumbang 39,36% dari total sampah Indonesia.

  • Aktivis lingkungan mendorong penerapan ekonomi sirkular pangan.

 

Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan IDEA, Yanuardi, mengingatkan tanpa perencanaan matang, program ini bisa menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. “Bayangkan produksi dan pengiriman jutaan porsi makanan setiap hari. Jika rantai pasok panjang dan menunya seragam, sebagian makanan bisa terbuang karena tidak sesuai selera anak atau rusak di perjalanan,” ujarnya dalam laman resmi perkumpulanidea.org.

Sampah Makanan Jadi Ancaman Baru

Sementara itu, data Sistem Informasi Pengendalian Sampah Nasional (SIPSN) KLHK 2024 menunjukkan sisa makanan menyumbang 39,36% dari total 35,02 juta ton sampah nasional. Bahkan di DIY, angkanya mencapai 52,55%, tertinggi di Indonesia. Fakta ini menegaskan masalah food waste sudah mengakar sebelum program MBG dijalankan secara masif.

Baca juga: Pemerintah Terus Matangkan Perpres Tata Kelola Program MBG

Menurut Yanuardi, jika perilaku konsumsi masyarakat tidak berubah, program makan gratis justru berisiko menjadi generator baru, yakni ledakan sampah pangan. “Kita sudah punya masalah kronis dengan membuang makanan. Program MBG bisa memperburuk situasi jika pengelolaannya tidak dengan prinsip efisiensi,” ujarnya.

Dampak Berlapis: Ekonomi, Lingkungan, Sosial

Masalah food loss and waste (FLW) bukan sekadar urusan dapur. Ia berdampak luas pada tiga dimensi utama: ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Secara ekonomi, setiap makanan yang terbuang berarti pemborosan sumber daya nasional. “Ada modal, tenaga, air, dan energi yang terbuang sia-sia untuk memproduksi makanan yang akhirnya tidak dimakan,” kata Yanuardi.

Dari sisi lingkungan, sampah makanan di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana (CH₄), yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida (CO₂) dalam memerangkap panas bumi. Akibatnya, timbunan makanan di TPA mempercepat laju perubahan iklim.

Sementara itu, dari dimensi sosial, ketimpangan pangan makin mencolok. “Di satu sisi makanan berlimpah dan terbuang, di sisi lain jutaan warga masih kekurangan gizi. Ini bentuk ketidakadilan pangan,” katanya.

Ekonomi Sirkular Pangan

Untuk menghindari krisis baru, Yanuardi mendorong pemerintah menerapkan prinsip ekonomi sirkular pangan (food circularity). Pendekatan ini menjaga agar bahan pangan dan nutrisi tetap berputar dalam sistem, meniru siklus alam yang minim limbah.

Tiga langkah utama meliputi:

Pencegahan (prevention) – merencanakan menu, mengatur stok, dan mengedukasi masyarakat agar tidak berlebihan.

Pemanfaatan ulang (redistribute & repurpose) – menyalurkan makanan layak konsumsi ke food bank atau program donasi.

Pengolahan ulang (recycle & regenerate) – mengubah sisa makanan menjadi kompos, pakan ternak, atau biogas.

Dengan sistem ini, Indonesia tidak hanya menekan kerugian finansial dan dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi hijau dan memperkuat keadilan pangan nasional.

Tags: ekonomi sirkularfood circularityfood wastegizi anakkeadilan panganKLHKlingkunganPRABOWO-GIBRANprogram makan bergizi gratissampah makanan
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Mandiri Peduli Sekolah Dukung Pendidikan Nasional

Mandiri Peduli Sekolah Dukung Pendidikan Nasional

byMuharram Candra Lugina
17/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-27, Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan pendidikan dasar di Indonesia...

Mandiri Bakti Kesehatan Dukung Pemerataan Layanan Kesehatan Nasional

Mandiri Bakti Kesehatan Dukung Pemerataan Layanan Kesehatan Nasional

byMuharram Candra Lugina
17/10/2025

Jakarta(Lampost.co) -- Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-27, Bank Mandiri menggelar program Mandiri Bakti Kesehatan di Pasar Tebet, Jakarta Selatan....

Bank Mandiri Dorong Ekspor Digital Indonesia

Bank Mandiri Dorong Ekspor Digital Indonesia

byMuharram Candra Lugina
17/10/2025

Jakarta (Lampost.co) -- Bank Mandiri menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat ekspor nasional melalui digitalisasi dan pemberdayaan UMKM....

Load More

Berita Terbaru

YLKI Minta Pemerintah Bertindak Cepat Stabilkan Harga Kedelai
Ekonomi dan Bisnis

YLKI Minta Pemerintah Bertindak Cepat Stabilkan Harga Kedelai

byMuharram Candra Lugina
17/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lampung mendesak pemerintah segera menstabilkan harga bahan baku pembuatan tahu dan...

Read moreDetails
Tutupi Biaya Produksi Buat Perajin Tahu dan Tempe Kelimpungan

Tutupi Biaya Produksi Buat Perajin Tahu dan Tempe Kelimpungan

17/10/2025
Perajin Tahu dan Tempe di Lamsel Menjerit Kenaikan Bahan Pokok

Perajin Tahu dan Tempe di Lamsel Menjerit Kenaikan Bahan Pokok

17/10/2025
PT LJU Bersama PT DLN Siap Operasikan Kapal Baru

PT LJU Bersama PT DLN Siap Operasikan Kapal Baru

17/10/2025
Mandiri Peduli Sekolah Dukung Pendidikan Nasional

Mandiri Peduli Sekolah Dukung Pendidikan Nasional

17/10/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.