Bandar Lampung (Lampost.co) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Lampung, hingga 21 Desember 2024. Kondisi ini diperkirakan dapat membahayakan aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal kecil dan perahu nelayan.
BMKG memprakirakan tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Barat Lampung dan Teluk Lampung bagian selatan. Selain itu, tinggi gelombang yang lebih ekstrem, berkisar antara 2,5 hingga 4 meter, diprediksi terjadi di Selat Sunda bagian selatan.
Saran Keselamatan
BMKG menyampaikan sejumlah rekomendasi untuk mengantisipasi risiko keselamatan di laut. Perahu nelayan diimbau berhati-hati jika kecepatan angin mencapai 15 knot dengan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter. Sementara itu, kapal tongkang perlu meningkatkan kewaspadaan saat angin mencapai kecepatan 16 knot dengan tinggi gelombang hingga 1,5 meter.
Khusus di Selat Sunda Selatan, risiko lebih tinggi mengancam kapal ferry. BMKG memperingatkan bahwa gelombang setinggi 2,5 meter dapat terjadi ketika kecepatan angin mencapai 21 knot. Situasi ini bisa membahayakan operasional kapal jika tidak diantisipasi dengan baik.
Masyarakat Waspada
Masyarakat, khususnya para nelayan dan operator kapal, diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG. Langkah-langkah mitigasi seperti penundaan pelayaran dan pemantauan kondisi cuaca harus diprioritaskan demi keselamatan.
Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, BMKG meminta agar semua pihak bersiap dan mengikuti perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG. Kerja sama antara pihak berwenang dan masyarakat diharapkan mampu mengurangi risiko kecelakaan di laut.