Bandar Lampung (Lampost.co) — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) memusnahkan 40 juta batang rokok ilegal pada 2023 dan 2024.
Kepala Kantor Bea Cukai Sumbagbar Agus Djoko Prasetyo mengatakan hasil tembakau ilegal memiliki nilai barang sekitar Rp48,5 miliar. Dan potensi kerugian negara yang berhasil pihak Bea Cukai amankan yaitu sekitar Rp39 miliar.
“Seluruh barang yang dimusnahkan berupa hasil tembakau ilegal tersebut merupakan hasil sinergi penindakan antara KPPBC TMP B Bandar Lampung, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Barat, Detasemen Polisi Militer Angkatan Darat II/3 Lampung, TNI/Polri, dan instansi terkait lainnya pada periode tahun 2023-2024,” katanya, Kamis, 27 Juni 2024.
Baca Juga:
Bea Cukai Sumbagbar Musnahkan 7 Juta Batang Rokok Ilegal
Pemusnahan barang yang menjadi milik negara atas hasil tembakau ilegal yang Bea Cukai dapatkan dari 346 penindakan di tahun 2023 dan 65 penindakan di tahun 2024. “Kegiatan pemusnahan ini bertempat di Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah,” katanya.
Untuk penindakan hasil tembakau ilegal tersebut dari hasil operasi penindakan terhadap sarana pengangkut maupun dari hasil operasi pasar terhadap tempat penjual eceran di Lampung.
Para tersangka terjerat pasal sebagaimana Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Acara berlangsung pada 25 Juni 2024.
“Kepada masyarakat terhadap barang-barang berbahaya dan tentunya pengawasan ini akan berdampak pada peningkatan penerimaan negara,” katanya.
Tujuh Juta
Sebelumnya, Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sumatra Bagian Barat (Sumbagbar) memusnahkan 7.050.620 batang rokok ilegal dan 73,8 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA) di Desa Sarirejo, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, 02 November 2023.
Kepala Kanwil DJBC Sumatera Bagian Barat, Estty Purwadiani Hidayatie mengatakan, dari penindakan itu kerugian keuangan negara yang berhasil mereka selamatkan adalah Rp5,8 miliar, dengan perkiraan nilai barang Rp8,6 miliar. “Kedua jenis barang ilegal tersebut merupakan hasil penindakan kepabeanan dan cukai periode November 2022 sampai dengan Agustus 2023,” kata dia di lokasi pemusnahan.
Estty mengatakan, penindakan itu merupakan hasil kolaborasi Kanwil Bea Cukai Sumbagbar bersama aparat penegak hukum lainnya. “Tugas dan fungsi kami sebagai pelindung masyarakat dari peredaran barang-barang ilegal dan berbahaya bagi kesehatan,” kata dia.
Menurutnya barang tersebut rata-rata dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatra. Saat tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan terkena razia petugas Bea Cukai. “Rata-rata mereka kena razia saat di Pelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan, dan langsung kami amankan berikut sopirnya,” kata dia.