Bandar Lampung (Lampost.co) — Warga Bandar Lampung kesulitan menemukan gula pasir di pasaran. Kondisi langka pada gula tersebut turut membuat harganya tinggi ketika terdapat barangnya.
Berdasarkan pantauan Lampost.co di Pasar Way Halim dan Way Kandis, gula kemasan langka di beberapa toko. Untuk itu, kenaikan harga gula di pasaran terus merangkak naik.
Pedagang Pasar Perumnas Way Halim, Adi, mengatakan gula kemasan berbagai merek memiliki banderol Rp19 hingga Rp20 ribu per kilogram.
“Gula kemasan sedang langka sehingga harganya juga naik sekitar Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram. Kondisi itu terjadi dalam hampir satu bulan terakhir,” kata Adi, Minggu, 28 April 2024.
Sementara harga gula curah saat ini mencapai Rp18 ribu dari sebelumnya Rp17 ribu. Dia menilai kelangkaan gula itu selalu terjadi setiap menjelang Pemilihan kepala daerah di Lampung.
BACA JUGA: Harga Gula di Pasar Tradisional Meroket, Tembus Rp20 Ribu per Kilogram
“Biasanya saat ada pesta demokrasi, gula dan barang lainnya pasti mulai langka,” ujar dia.
Pedagang lainnya, Ahmad, mengaku gula kemasan merek PSM, Gulaku dan Gunung Madu harganya kini mencapai Rp20 ribu. “Naik hampir sebulan lalu, stoknya juga enggak banyak,” ujar dia.
Sedangkan harga tepung dan barang lainnya relatif stabil belum ada kenaikan.
Sebelumnya, harga gula pasir dan gula merah di Pasar Tradisional Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengalami kenaikan. Harga gula lokal GMP kemasan, gula pasir curah, dan gula merah mengalami kenaikan rata-rata Rp2 ribu per kilogram.