Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan pelaksanaan Lampung Economic and Investment Forum (LEIF) 2025. Hal itu dengan berfokus pada penguatan ekonomi berbasis komoditas dan hilirisasi. Gagasan itu menjadi arah utama dari Gubernur Rahmat Mirzani Djausal dalam forum investasi tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Bimo Epyanto, mengatakan terdapat sekitar 130 investor nasional dan internasional akan hadir dalam LEIF 2025.
Ia menyebut, ajang itu menjadi peluang besar bagi Lampung untuk berdialog langsung dengan calon investor. Kemudian menampilkan potensi daerah secara lebih konkret.
“Ajang itu menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Kami harus menyiapkan bahan presentasi dan data yang kuat agar investor percaya dengan potensi Lampung,” ujarnya.
LEIF 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Lampung dan Bank Indonesia yang berlangsung pada 4 November 2025. Forum itu akan menampilkan berbagai proyek strategis dan peluang investasi unggulan di sektor pertanian, perkebunan, industri pengolahan, dan energi terbarukan.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengatakan forum tersebut tidak hanya menampilkan daftar proyek. Namun, juga menggambarkan secara utuh kekuatan ekonomi daerah.
“Lampung punya lahan, komoditas, dan sumber daya yang menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi. Keterbatasan fiskal daerah membuat kesempatan bertemu investor harus termanfaatkan sebaik mungkin,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya data dan informasi investasi yang akurat untuk meningkatkan kepercayaan investor.
Pemerintah berharap hasil forum itu tidak berhenti pada pelaksanaan acara. Namun, berlanjut dalam bentuk kerja sama konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
“Pemprov optimistis LEIF 2025 menjadi momentum mempercepat hilirisasi komoditas unggulan. Bahkan, memperluas kolaborasi investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah,” pungkasnya.