Bandar Lampung (Lampost.co) — Beberapa waktu lalu viral pedagang di Lampung Selatan menjual
gas elpiji 3 kilo gram seharga Rp70 ribu. Terkait hal itu Tim Subdit Tipiter Polda Lampung melakukan penelusuran bersama pihak Pertamina dan Hiswana Migas, Senin, 22 April 2024.
Kasubdit Tipiter, Kompol Denny Wahyudi menggungkapkan, masalah tersebut tidak dilanjutkan ke tahap penyelidikan. Sebab gas elpiji yang dijual dengan harga tinggi itu tidak terjual.
“Barang ini (gas elpiji 3 kg) belum terjual jadi sementara tidak kami lakukan penyelidikan,” ungkapnya, Selasa, 23 April 2024.
Baca Juga:
Pihaknya juga melakukan penelusuran rantai distribusi gas melon. Menurutnya tidak ada kelangkaan dan pematokan harga tinggi di tempat lain. Ia juga mengatakan stok dan ketersediaan gas subsidi masih aman.
Sementara itu, Sales Branch Manager area Lampung PT Pertamina Patra Niaga, Parrama Ramadhan Amyjaya menyampaikan, pihaknya telah menemui langsung penjual yang viral tersebut. Ia menjelaskan, yang bersangkutan merupakan pedagang warung.
Berdasarkan pengakuan pedagang, harga gas melon dinaikkan karena melihat ada peningkatan kebutuhan masyarakat menjelang lebaran. Selain itu pedagang juga hanya memiliki stok empat tabung gas di rumahnya.
“Tapi dari penelusuran kami tidak ada yang beli dengan harga segitu, warga lebih memilih yang non subsidi jika harga segitu,” jelasnya.
Menurutnya, tidak ada kendala ditingkatkan pengisian gas hingga distribusi ke pangkalan. Bahkan di seluruh pangkalan resmi, gas melon masih dijual sesuai HET yakni Rp18 ribu.
“Semua pengisian dan penyaluran ke agen elpiji tak ada kendala, stok di tingkat pangkalan juga masih tersedia dan bisa dibeli masyarakat,” tambahnya.