Bandar Lampung (Lampost.co) – Provinsi Lampung saat ini memiliki stok beras sebanyak 151.857 ton. Beras tersebut tersimpan pada Gudang Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung.
Hal itu tersampaikan oleh Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo. Ia mengatakan stok beras tersebut akan tergunakan untuk sejumlah program yang telah tersusun oleh pihaknya.
Adapun nantinya stok beras tersebut tergunakan untuk penyaluran program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Dan program bantuan pangan yang akan tersalurkan dari Juli hingga Desember 2025.
“Stok beras yang saat ini ada di Bulog Lampung mulai kita keluarkan untuk program SPHP dan program bantuan pangan. Untuk SPHP kita sudah ada penugasan untuk terdistribusikan pada Juli sampai Desember,” katanya.
Kemudian ia paparkan untuk penyaluran SPHP hingga akhir Desember, targetnya sebanyak 39.301 ton dan terdapat empat kriteria yang dapat menerima program SPHP.
“Pola SPHP ada sedikit perubahan. Seperti melalui toko di pasar, gerakan pangan murah, melalui koperasi desa merah putih. Dan melalui kios binaan pemda seperti kios pangan atau kios inflasi,” katanya.
Sementara itu untuk menentukan penyalur sendiri seperti toko yang ada di dalam pasar. Maka harus mendapatkan rekomendasi dari Kepala UPT Pasar.
“Untuk menentukan penyalur sekarang harus ada rekomendasi. Kalau pasar dari kepala UPT pasar. Atau bisa juga rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung,” katanya.
Bantuan Pangan
Lalu ia menambahkan, untuk bantuan pangan sendiri saat ini mulai tersalurkan. Untuk jumlah Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang ada pada Lampung sebanyak 732.982 orang.
“Bantuan pangan baru ada penugasan dua bulan yakni Juni dan Juli. Kemudian tersalurkan pada Juli, untuk besaran Lampung sebesar 732.982 PBP jika kita kali 20 kilo berarti 14.659 ton,” jelasnya.
Lalu pihaknya telah membentuk tim yang akan menyalurkan bantuan pangan tersebut. Dan target bantuan pangan mulai tersalurkan pada 21 Juli 2025.
“Saat ini sekarang yang menyerahkan adalah Bulog kalau kemarin transporter. Tapi sekarang langsung Bulog dengan cara merekrut tenaga pelaksana. Ada dari karang taruna, petugas desa dan masing-masing wilayah berbeda,” katanya.