mengakarta (Lampost.co)—Upaya untuk mendorong agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas harus konsisten dan segera mengatasi sejumlah masalah mendasar bagi sektor ekonomi kerakyatan itu.
“Potensi sektor UMKM di tanah air harus mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebagai salah satu instrumen dalam proses peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Rabu,3 April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani awal Maret lalu mengungkapkan bahwa porsi kredit perbankan untuk UMKM di Indonesia tercatat 20%. Alokasi itu terbilang rendah jika bandingkan dengan negara lain.
Sementara sejumlah masalah mendasar di sektor UMKM seperti sumber daya manusia, model bisnis, hingga instrumen kebijakan belum tuntas mengatasi.
Berdasarkan proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, sektor UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada 2034.
Menurut Lestari, potensi tersebut jangan sampai sia-sia bila mengabaikan langkah mendasar yang harus berjalan untuk keberlanjutan pertumbuhan sektor kecil dan menengah.
Rerie, sapaan akrab Lestari berharap sejumlah masalah mendasar yang sudah teridentifikasi bisa segera mengambil langkah-langkah yang tepat. Dengan demikian sektor usaha mikro nasional mampu tumbuh signifikan.
Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah. Peduli terhadap upaya pengembangan sektor UMKM di tanah air.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap dengan partisipasi semua pihak itu. Sektor usaha mikro nasional bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang lebih baik.