Bandar Lampung (Lampost.co) — Film Sore: Istri dari Masa Depan adaptasi web series Sore karya Yandy Laurens resmi tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025. Dalam kurun dua minggu, film itu menarik lebih dari 1,8 juta penonton. Angka itu menjadikannya salah satu film Indonesia terlaris tahun itu
Alasan Film itu Heboh
Premis unik membawa cerita Jonathan (Dion Wiyoko), fotografer di Kroasia, yang menerima kunjungan Sore (Sheila Dara Aisha) dari masa depan untuk menyelamatkan hidupnya.
Film mengambil lokasi syuting di Kroasia, Finlandia, dan Indonesia, menampilkan lanskap Zagreb dan Grožnjan yang memesona
Plot, Chemistry, dan Emosi yang Dalam
Penonton menyebut alur Sore menggugah emosi dan penuh makna. Chemistry Dion Wiyoko dan Sheila Dara Aisha menuai pujian sebagai pasangan emosional terbaik di layar lebar. Banyak yang merasa cerita itu membuat refleksi terhadap waktu, cinta, dan pilihan hidup.
Jumlah Penonton dan Rekor
Dalam 9 hari pertama, film tembus lebih dari satu juta penonton. Setelah 11 hari, mencapai sekitar 1,3 juta penonton. Pada hari ke-12, tercatat sekitar 1,5 juta penonton dan terus meningkat hingga 1,8 juta di hari ke-15.
Keberhasilan itu menempatkan Sore di atas film-film besar internasional, seperti Superman dan Captain America di box office Indonesia.
Sinopsis Film Sore: Istri dari Masa Depan
Jonathan menjalani hidup tanpa peduli kesehatan. Suatu hari Sore muncul mengaku sebagai istrinya dari masa depan dan ingin mengubah gaya hidupnya agar terhindar dari kematian dini.
Kisah itu menggabungkan unsur fantasi perjalanan waktu, romansa, dan konflik emosional yang menyentuh.
Daftar Pemain & Kru Produksi
- Sheila Dara Aisha sebagai Sore
- Dion Wiyoko sebagai Jonathan
- Pemeran pendukung: Goran Bogdan, Mathias Muchus, Lara Nekić, Maya Hasan dan lainnya. Sutradara & penulis: Yandy Laurens
Produksi oleh Cerita Films, dengan dukungan eksekutif produser seperti Ernest Prakasa dan Mira Lesmana ([Wikipedia][2])
Sore: Istri dari Masa Depan membuktikan film lokal bisa bersaing ketat di pasaran. Visual sinematik, cerita emosional, dan premis orisinal membuatnya berbeda dari film Indonesia pada umumnya.
Film itu juga cocok untuk penonton yang merindukan cerita cinta dengan refleksi mendalam tentang waktu dan kehidupan.