Jakarta (Lampost.co) – Konser reuni Peterpan 2025 yang sangat dinanti akhirnya resmi ditunda. Acara bertajuk The Journey Continues ini awalnya dijadwalkan pada 31 Agustus 2025 di Bandung.
Poin Penting
- Konser reuni Peterpan 2025 di Bandung resmi ditunda.
- Status Siaga I membuat acara tidak aman untuk dilaksanakan.
- Penyelenggara menegaskan keselamatan menjadi prioritas utama.
- Manajemen menyampaikan permintaan maaf kepada penggemar.
- Konferensi pers akan membahas jadwal baru dan refund tiket.
Keputusan penundaan diumumkan langsung oleh penyelenggara, Tim ALOKA. Mereka menegaskan bahwa kondisi keamanan menjadi alasan utama. Status Siaga I yang ditetapkan untuk Bandung membuat konser tidak bisa dilaksanakan sesuai rencana.
Baca juga : Cerita Tiara Andini Pernah Tolak Bertukar Kursi Pesawat untuk Menteri, Singgung Sikap Arogansi
Penyelenggara menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah koordinasi intens dengan pihak berwenang. Meski semua persiapan sudah matang, keselamatan penonton, artis, dan kru tetap menjadi prioritas utama.
Situasi Kota Bandung pada 30 Agustus mulai tidak kondusif sejak siang hari. Kondisi tersebut semakin memburuk hingga malam, memaksa pihak penyelenggara menghentikan acara.
Tim ALOKA menegaskan bahwa mereka terus mengikuti arahan pihak berwenang sejak awal. Upaya persiapan tetap dilakukan hingga detik terakhir sebagai bentuk apresiasi kepada penggemar.
Namun, eskalasi situasi pada malam itu menjadi titik balik. Status Siaga I menandakan kota sudah tidak aman untuk pertunjukan besar. Faktor keselamatan akhirnya membuat konser harus ditunda.
Manajemen menyampaikan permohonan maaf atas kekecewaan yang dirasakan penggemar. Mereka juga menegaskan bahwa rasa kecewa itu dirasakan seluruh tim dan artis.
Dalam pernyataan resminya, Tim ALOKA menekankan bahwa keselamatan manusia jauh lebih penting dibanding apapun. Kepedulian terhadap kondisi kota menjadi alasan yang tidak bisa diabaikan.
Sebagai langkah berikutnya, penyelenggara akan menggelar konferensi pers resmi. Agenda tersebut akan membahas penjadwalan ulang konser, mekanisme refund tiket, dan opsi lain bagi penonton.