Bandar Lampung (Lampost.co)–Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila bersama Rumah Kebudayaan Komunitas Berkat Yakin (Kober) menggelar pameran puisi berbahasa Lampung. Kegiatan di Graha Kemahasiswaan lama Unila mulai 9 hingga 23 September 2024.
Kegiatan ini terinspirasi adanya ancaman kepunahan bahasa daerah di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Bahasa Lampung sebagai bahasa daerah menjadi salah satu bahasa yang terancam punah. Hal ini terjadi karena semakin menurunnya jumlah penutur asli bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, setengah dari total bahasa daerah di Indonesia akan mengalami kepunahan di akhir abad ke-21. Saat ini Indonesia memiliki sekitar 742 bahasa, perkiraannya ada 441 bahasa daerah akan mengalami kepunahan.
Baca Juga: Festival Seni Bahasa Lampung Gairahkan Bahasa Daerah
Melihat keprihatinan tersebut, UKMBS bersama Rumah Kebudayaan KoBER turut berpartisipasi merevitalisasi bahasa daerah dengan mengadakan pameran puisi berbahasa Lampung.
Pembukaan pameran menghadirkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Anna Gustina Zainal, Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Kebudayaan Lampung Farida Ariyani, Ketua Rumah Kebudayaan KoBER, Alexander Gebe, serta tamu undangan lainnya.
“Saya mewakili Rektor, mengucapkan terima kasih karena pameran ini terlaksana di kompleks Unila. Semoga kegiatan ini mampu mendorong mahasiswa ikut melestarikan bahasa Lampung,” ungkap Wakil Rektor.
Ia juga menyampaikan pandangannya mengenai ancaman punahnya bahasa Lampung. Menurutnya, ancaman ini muncul karena orang yang tinggal di Lampung tidak memiliki kepercayaan diri menuturkan bahasa Lampung.
“Kepercayaan diri untuk menuturkan bahasa Lampung itu perlu agar terus lestari. Jangan pernah berpikir kita akan menjadi norak apabila kita menuturkan bahasa Lampung,” pungkasnya.
Gerakkan Wajib
Selanjutnya, Alexander Gebe, selaku ketua Rumah Kebudayaan Kober, menyampaikan, seruan revitalisasi bahasa daerah bukan sekadar ajakan, melainkan setengah kewajiban seluruh mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda bangsa Indonesia.
Pengunjung di pameran ini akan tersuguhi 61 puisi dalam bahasa Lampung karya seniman dan penyair puisi nasional, seperti Chairil Anwar dan W.S. Rendra. Berbagai karya indah dari penyair-penyair Indonesia fiterjemahkan secara langsung oleh penutur asli bahasa Lampung.
Karya puisi yang terpamerkan tidak hanya hasil terjemahan, tetapi juga karya aslinya. Hal ini memudahkan mahasiswa yang belum terbiasa berbahasa Lampung untuk dapat memaknai puisi, sekaligus mempelajarinya bahasa Lampung secara langsung.
Pembukaan berlangsung dengan meriah. Setelah pemotongan pita, para pengunjung beserta tamu undangan diarahkan ke tangga dan area lantai dua Graha Kemahasiswaan Unila, untuk mengamati koleksi puisi yang terpamerkan.