Bandar Lampung (Lampost.co) — Sejumlah kandidat calon gubernur dan wakil gubernur tancap gas jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung pada 27 November 2024. Mereka mulai bersosialisasi dengan alat peraga, dan juga media sosial dari berbagai platform.
Ada yang mendirikan rumah bersama, hingga sosialisasi dengan konser dangdut dan turun ke warga. Beberapa kandidat pun sudah mengikuti penjaringan partai.
Petahana Arinal Djunaidi yang juga Ketua DPD Tingkat I Golkar Lampung telah mengikuti penjaringan di PAN, PDIP, dan Demokrat, serta mendapatkan surat tugas dari DPP Golkar.
Baca juga: Pengamat Buka Suara Terkait Penjaringan Calon Gubernur Lampung
Kemudian, anggota DPR RI Hanan A Rozak yang mengikuti penjaringan di PAN, PDIP, dan Demokrat, serta NasDem. Ia juga mendapatkan surat tugas dari DPP Golkar.
Selanjutnya, Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menunjuknya sebagai bakal calon gubernur Lampung. Ia juga telah mengikuti penjaringan di PAN, NasDem, dan Demokrat.
Kemudian Wakil Ketua Bappilu DPD PDIP Lampung Umar Ahmad. Ia mengikuti penjaringan di PDIP, PAN, NasDem, dan Demokrat.
Selanjutnya, Ketua DPW NasDem Lampung Herman HN. Herman mengikuti penjaringan di PAN, NasDem, dan Demokrat.
Selanjutnya beberapa nama yang merupakan nonpartai juga mengikuti penjaringan cagub sejumlah partai. Seperti, Yusuf Kohar, Riswan Mura, Bambang Handoko.
Kemudian sejumlah nama juga telah mengikuti penjaringan di beberapa partai sebagai calon Wakil Gubernur Lampung. Mereka yakni, Wasekjen DPP PAN Irfan Nuranda Djafar, kemudian Ketua DPD Demokrat Lampung Edy Irawan Arief. Lalu Ketua Komisi V DPRD Lampung yang juga kader PDIP Yanuar Irawan, hingga aktivis 98 Abu Hasan.
Baca Klasifikasi Pemilih
Akademisi Ilmu Komunikasi Unila Vito Frasetya mengatakan, pada Pilgub Lampung 2024 nanti para paslon harus mampu membaca klasifikasi pemilih. Hal itu untuk menentukan strategi yang efektif dan efisien untuk kemenangan. Sehingga harus bisa memetakan ceruk pemilih.
Namun Fito menegaskan, koalisi yang ideal yang benar-benar memperjuangkan Provinsi Lampung. “Koalisi yang ideal koalisi yg memperjuangkan betul betul kemajuan Lampung,” ujar Vito, Selasa, 14 Mei 2024.
Vito mencontohkan, kampanye untuk pemilih muda yakni kelompok milenial dan Gen Z harus straight to the point. Mudah dipahami, tanpa banyak penggunaan ungkapan atau diksi-diksi yang sulit mereka pahami.
“Gen z dan milenial itu pesannya harus langsung terasa ke mereka. Gen z itu generasi yang simpel sebenernya. Jadi tidak perlu pendekatan yang rumit. Cukup dengan bukti yang bisa mereka lihat,” kata dia.
Sementara itu pemilih kelompok usia Gen X dan Babby boomer menurutnya pemilih yang masih konservatif, dan masih idealis. “Harus ada nilai yang di perjuangkan bersama,” kata dia.
Untuk diketahui, Datar Pemilih Tetap (DPT) Provinsi Lampung pada Pemilu 14 Februari 2024 yang lalu angkanya mencapai 6 .539.128. Presentase pemilih muda mencapai 44,98%. Rinciannya generasi milenial (25-39 tahun) mencapai 2.094.127 pemilih (32,02%). Kemudian generasi x ( 40-55 tahun) mencapai 1.980.330 pemilih atau (30,28%). Generasi z (17-24 tahun) mencapai 1.714.188 pemilih (17,96). Baby boomer (55-76 tahun) 1.1145.273 pemilih (17,51%). Lansia (76 tahun ke atas) 145.210 pemilih (2,22%).
KPU Provinsi Lampung dan kabupaten/kota akan kembali melakukan pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada 2024. Namun prediksi jumlahnya serupa dengan DPT Pemilu 2024.