Bandar Lampung (Lampost.co) – KPU Kota Bandar Lampung telah menyelesaikan proses pleno rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Serentak 2024. Pleno penghitungan suara untuk pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur serta walikota dan wakil walikota berlangsung di Akar Hotel and Resort, Bandar Lampung, Selasa, 3 Desember 2024.
Untuk paslon walikota dan wakil walikota nomor urut 2 Eva Dwiana – Deddy Amarullah meraih 264.740 suara. Sedangkan paslon nomor urut 1 Reihana-Aryodhia Febriansyah hanya meraih 91.740 suara. Dari hasil pleno tersebut, total suara sah dan tidak sah mencapai 409.566, sedangkan DPT Bandar Lampung untuk Pilkada 2024 mencapai 786.182. Artinya tingkat partisipasi pemilih, hanya mencapai angka 52%. Saat pelaksanaan Pilkada 2024 juga terjadi transisi pergantian unsur komisioner. Pada h-7 atau pada 20 November 2024, sedangkan pemilihan berlangsung pada 27 November 2024.
Partisipasi pemilih dalam pesta demokrasi yang rendah ini sangat tersayangkan. Sementara target partisipasi pemilih sekitar 70%. Bahkan Kementerian Dalam Negeri menargetkan partisipasi 80%. Padahal KPU Bandar Lampung mendapatkan anggaran sebesar Rp.37 miliar. Anggaran ini sesuai naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) yang tersepakati di Hotel Novotel, Jumat malam, 10 November 2023 lalu.
Baca Juga :
https://lampost.co/nasional/pemerintah-targetkan-partisipasi-pemilih-80-persen/
Sementara itu, penandatanganan NPHD Pilkada 2024 berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 900.1.9.1/5252/SJ tanggal 29 September 2023 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024. Kemudian, Surat Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI Nomor 900.1.9./16888/Keuda tanggal 2 November 2023 perihal Percepatan Penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah Pendanaan Kegiatan Pilkada Tahun 2024.
.
Ketua KPU Kota Bandar Lampung, Arie Oktara, melihat turunnya angka partisipasi pemilih. tidak cuma terjadi pada Bandar Lampung tapi juga secara nasional. “Jakarta itu sekitar 57%, dan Sumatera Utara juga 55%. Tapi yang kami tekankan pada detik akhir sampai pemungutan suara. KPU sampai jajaran KPPS sudah berupaya maksimal mengundang pemilih ke KPPS. Bahkan kita umumkan sampai lewat rumah ibadah juga,” katanya.
Kemudian Arie mengatakan, rendahnya angka partisipasi pemilih belum bisa tersimpulkan secara komprehensif untuk saat ini. Harus ada analisa melalui faktor-faktor yang mempengaruhi. “Untuk menentukan faktor tersebut butuh evaluasi dan analisis yang mendalam,” katanya
Baca Juga :
https://lampost.co/lamban-pilkada/tingkat-partisipasi-pilkada-2024-rata-rata-di-bawah-70/
Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Bandar Lampung, M. Muhyi, menyebut lembaganya tidak memiliki kewenangan menyimpulkan angka partisipasi hanya mencapai 52%. Namun dari analisa dan pengawasan sebelum pemilihan. Bawaslu menemukan pendistribusi formulir c pemberitahuan memilih tidak mencapai 100 persen.
Menurutnya, pendistribusi formulir C pemberitahuan baru tiba tingkat KPPS pada 23 November 2024. Sementara, batas pendistribusian C pemberitahuan kepada pemilih oleh KPPS tanggal 24 November 2024 pukul 23.59 WIB ujarnya. Kemudian Muhyi mengatakan, hingga tanggal 26 November 2024 pukul 23.59 WIB, jumlah formulir C yang sampai kepada calon pemilih hanya berkisar 83 persen dari total pemilih atau 57.434.
“Walaupun memang berdasarkan PKPU 17 tahun 2024. Pemilih dapat meminta C pemberitahuan kepada KPPS paling lambat satu hari sebelum hari pemungutan suara,” katanya.