Bandar Lampung (Lampost.co) — Universitas Lampung (Unila) kembali meluluskan 889 mahasiswa dari program doktoral, magister, profesi, sarjana, dan ahli madya. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Lampung, Prof. Lusmeilia Afriani berharap para lulusan tidak hanya mampu bersaing pada dunia kerja. Tapi juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Kemudian ia menyampaikan, Unila terus mengupayakan penerapan secara konsisten program MBKM. Dengan mendorong para mahasiswa dan dosen untuk meningkatkan kompetensinya sesuai kebutuhan dan minat setiap mahasiswa. “Keberhasilan mahasiswa dan lulusan inilah yang kita harapkan menjadi tujuan akhir dari 8 IKU PTN. Bentuk transformasi perguruan tinggi kearah yang lebih baik,” katanya di GSG Universitas Lampung, Sabtu, 17 Mei 2025.
Selanjutnya, dalam rangka pelaksanaan kebijakan MBKM, Universitas Lampung terus menginisiasi dan membangun kerja sama. Terlebih dengan berbagai pihak diantaranya pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dunia usaha, organisasi profesi. Upaya-upaya peningkatan kualitas pengembangan universitas dan lulusan menunjukkan hasil yang baik. Sehingga masyarakat percaya untuk menjalani pendidikan di Unila.
“Semoga upaya tersebut akan terus meningkatkan kualitas lulusan Universitas Lampung,” ungkapnya.
Lalu Lusmeilia Afriani menambahkan, para wisudawan adalah keluarga besar Unila yang sebentar lagi akan berubah status menjadi alumni. Untuk itu ia menghimbau saudara mengisi data tracer study. Sehingga kampus dapat mengikuti rekam jejak karir dan penerapan keilmuannya.
“Saudara dapat memberi saran dan kritik yang konstruktif. Agar proses pembelajaran dan kurikulum Unila terus relevan dengan perkembangan zaman,” katanya.
Membangun SDM
Sementara itu, Asisten I Pemprov Lampung, Sulpakar menambahkan. Sebagai institusi pendidikan tinggi Unila memiliki peran strategis dalam membangun SDM. Tidak hanya tempat belajar, Unila juga menjadi tempat membentuk karakter generasi muda yang berkualitas.
“Unila harus siap dan bisa membangun SDM yang membawa Lampung siap menghadapi Indonesia emas 2045,” ujarnya.
Kemudian menurutnya, tantangan ke depan tidak mudah untuk terlampaui sehingga perlu persiapan secara matang. Sebab saat ini terjadi ketimpangan antara jumlah lulusan dan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Selanjutnya ia memaparkan, berdasarkan data BPS jumlah angkatan kerja Lampung meningkat sebanyak 41.083 pada 2025. Kemudian angka pengangguran menyentuh angka 4,07 persen.
“Gelar saat ini bukan jaminan, tapi bekal untuk berjuang lebih jauh. Jangan semata-mata untuk mencari pekerjaan, tapi juga membuka lapangan pekerjaan,” tambahnya.