Metro (Lampost.co) — Pemerintah Kota (Pemkot) Metro berupaya memaksimalkan pengelolaan bank sampah tingkat kelurahan untuk pengurai sampah yang masuk di tempat pembuangan akhir sampah (TPAS).
Wali Kota Metro, Wahdi Sirajuddin, mengatakan meskipun manusia itu merupakan penghasil sampah, akan tetapi perlu di lakukan edukasi agar masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik.
“Kita berupaya untuk memanfaatkan sampah semaksimal mungkin. Peran masyarakat dan pemerintah sangatlah besar agar dapat menjalankan pengurai sampah. Harapan kita bisa terus melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah. Mulai dari hulu sampai ke hilir agar sampah itu bermanfaat,” kata Wahdi saat menyampaikan sambutan di Seminar Sampah, Sabtu, 20 Juli 2024.
Sampah Global Diprediksi Capai 3,8 Miliar Ton di 2050
Ia menyebut, dengan penguraian sampah tersebut, maka tidak akan terjadi pengerusakan bumi.
“Kita di tekankan untuk tidak boleh merusak bumi. Kita harus mempersiapkan hidup untuk generasi ke depan. Metro sudah peka untuk melakukan itu, serta mengajak dan merubah sikap dan menguatkan budaya gotong royong,” ungkapnya.
Selain itu juga, pihaknya menekankan bahwa urusan sampah adalah urusan bersama. Bukan hanya pemerintah ataupun instansi terkait.
Rumah Tangga
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, mengatakan dalam pengelolaan sampah peran rumah tangga sangatlah penting.
“Nah, di sini kami minta untuk setiap orang dapat terakses dengan Bank Sampah. Bahkan, setiap ASN harapannya dapat menjadi anggota di lingkungannya,” katanya.
Ia menyebut, di Lampung ini sudah terbentuk sekitar 169 bank sampah guna percepatan penguraian sampah.
“Tentu, keberadaan bank sampah akan meningkatkan akses masyarakat dalam pengelolaan sampah. Sehingga, nantinya sampah yang masuk ke TPAS hanya yang residu saja,” ungkapnya.
“Semoga kesempatan baik ini menjadi wahana edukasi pentahelix untuk menjembatani khususnya bersinergi memperkuat pengurangan sampah melalui bank sampah,” pungkasnya.