Kotaagung (Lampost.co): Buaya muara sepanjang 3 meter menyerang dua warga Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Akibatnya, seorang di antaranya meninggal dunia.
Tim gabungan dari petugas Seksi Konservasi Wilayah 3 Lampung Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu, TNI, Polri, dan warga berhasil menangkap reptil ganas itu pada Kamis, 27 Juni 2024.
Baca juga: Polsek Semaka Identifikasi Korban Dugaan Serangan Buaya, Satu Hilang dan Satu Luka
Buaya muara itu ditangkap setelah masuk kandang jerat yang dipasang sejak beberapa hari lalu. Upaya penangkapan tersebut masyarakat setempat lakukan, usai dua warga mendapat serangan buaya. Serangan itu membuat seorang di antaranya meninggal dunia pada Selasa, 25 Juni 2024.
Ketua Tim Penanganan Konflik Buaya dan Manusia Kecamatan Semaka, Irhamuddin, mengatakan buaya muara itu nanti dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa milik Seksi Konservasi Wilayah 3 Lampung BKSDA Bengkulu untuk dilakukan upaya konservasi.
Warga pun petugas imbau untuk tidak beraktivitas di pinggir sungai. Karena khawatirnya masih terdapat buaya muara lainnya.
Sebelumnya, serangan buaya terjadi di pinggir Sungai Semaka, Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Senin, 24 Juni 2024. Akibatnya seorang hilang dan satu lainnya luka-luka.
Kapolsek Semaka, Iptu Sutarto, mengungkapkan terduga korban hilang adalah Painah (51), ibu rumah tangga yang tinggal di RT 004 RW 002, Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.
“Sedangkan korban luka akibat gigitan buaya adalah Ngatini (58), juga seorang ibu rumah tangga yang juga tinggal di wilayah yang sama dengan korban hilang,” kata Iptu Sutarto, mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rinaldo Aser.
Laporan Orang Hilang
Iptu Sutarto menjelaskan kejadian orang hilang berawal pada pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Korban Painah pergi membuang sampah ke Sungai Semaka yang berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.
Namun, ketika Painah tidak kunjung kembali, suaminya, Turyanto, merasa khawatir dan memutuskan untuk mencarinya. Di lokasi tempat biasa Painah membuang sampah, Turyanto hanya menemukan sandal istrinya.
Pihak keluarga segera mencari di sekitar lokasi namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Painah. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu kepada aparat Pekon Sripurnomo dan Basarnas Lampung.
Pada waktu yang hampir bersamaan, sekitar pukul 07.00 WIB, Ngatini bersama suaminya, Sudirman, sedang mencuci pakaian di pinggir Sungai Semaka, sekitar 30 meter di belakang rumah mereka.
Tiba-tiba, seekor buaya menyerang Ngatini dan menggigit punggung sebelah kirinya. Ngatini yang panik berusaha melawan dan berhasil melepaskan diri dari gigitan buaya, kemudian lari ke tempat aman.
Sudirman yang menyaksikan kejadian tersebut segera menolong istrinya dan membawanya ke Puskesmas Sudimoro.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.