Aceh (Lampost.co)—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi warga terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus mereka lakukan secara masif.
BNPB memastikan stok pangan di Sumatra Utara dalam kondisi aman hingga satu pekan mendatang.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa titik penyimpanan logistik untuk mempercepat penyaluran ke wilayah yang paling membutuhkan.
“Logistik untuk Sumatra Utara saat ini kami punya tiga buffer stock, di Bandara Soewondo. Bandara Silangit dan di Bandara Pinangsori. Logistik makanan untuk masyarakat terdampak untuk satu Minggu ke depan masih tersedia,” kata Suharyanto.
Sulit Terjangkau
Suharyanto menjelaskan bahwa medan yang sulit akibat kerusakan infrastruktur membuat sejumlah daerah di Sumatra Utara dan Aceh masih sulit terjangkau melalui jalur darat. Untuk itu, bantuan logistik harus dikirim menggunakan jalur udara.
Enam helikopter dan satu pesawat Cessna dikerahkan setiap hari untuk menjangkau wilayah yang masih terisolasi.
Ia menegaskan bahwa pengiriman bantuan terus mereka lakukan secara berulang. Meski volume yang terlihat per satu kali penerbangan tidak besar.
“Mungkin masyarakat hanya melihat satu helikopter menurunkan sekitar 900 kilogram. Sehingga apabila membandingkan dengan jumlah penduduk yang banyak terlihat masih sedikit,” ujarnya.
Namun, menurutnya, proses distribusi tidak pernah berhenti dan melakukannya terus-menerus agar kebutuhan warga dapat terpenuhi.
“Proses penyaluran kami lakukan terus menerus untuk bisa mengakomodir masyarakat terdampak yang jumlahnya sangat banyak,” tambahnya.
Perkuat Jalur Laut
Selain jalur udara, BNPB juga memperkuat jalur laut sebagai rute pengiriman bantuan. Dua KRI dari Jakarta telah diberangkatkan untuk membawa kebutuhan logistik dalam jumlah lebih besar.
“Tapi kalau nanti KRI sudah bisa masuk, mudah-mudahan lebih kondusif lagi. Jika hari ini berangkat, berarti kira-kira besok KRI sudah sampai di Sibolga,” ucapnya.
Lebih lanjut, untuk wilayah Aceh, BNPB mengonsolidasikan bantuan logistik di Bandara Sultan Iskandar Muda. Sebagai respons atas tingginya kebutuhan dan kondisi medan yang menantang. BNPB juga menyiapkan titik distribusi baru di Bandara Lhokseumawe agar jangkauan bantuan lebih luas dan cepat.
Upaya itu mereka lakukan seiring banyaknya permukiman yang masih terisolasi dan terbatasnya jalur transportasi akibat kerusakan jembatan maupun jalan utama.
Dengan pembukaan titik penyaluran baru, BNPB berharap ritme pengiriman bantuan ke daerah-daerah kritis dapat meningkat.
BNPB menegaskan komitmennya untuk mempercepat penanganan darurat di tiga provinsi terdampak. Koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI-Polri. Serta berbagai unsur relawan terus pihaknya lakukan untuk memastikan logistik dan layanan bantuan dapat diterima masyarakat sesuai kebutuhan.
Suharyanto menyampaikan bahwa tantangan utama saat ini adalah keterbatasan akses dan tingginya jumlah warga terdampak.
Meski begitu, upaya pengiriman logistik berlangsung tanpa jeda.
“Pengiriman melalui udara, darat, dan laut akan terus kita tingkatkan seiring perbaikan akses dan kedatangan armada tambahan,” tuturnya.
Dengan kondisi cuaca yang masih fluktuatif serta potensi bencana susulan, BNPB meminta masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah setempat.
Pemerintah pusat, kata Suharyanto, akan memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat.








