Bandar Lampung (Lampost.co) — Dua gol penting membuat pemain sayap muda Manchester United, Amad Diallo, kini menjadi sorotan. Tidak hanya itu, dia juga mencatatkan sebagai pemain langka yang mencetak gol di dua laga tandang besar melawan Manchester City dan Liverpool dalam satu musim yang sama, mengikuti jejak legenda klub, Wayne Rooney.
Poin Penting
-
Amad Diallo tampil sebagai pahlawan penting Manchester United atas Manchester City dan Liverpool.
-
Gol mengikuti presti Wayne Rooney dan Robin van Persie.
-
MU tetap harus bekerja keras memperbaiki performa.
Pemain Kunci di Era Ruben Amorim
Sejak Ruben Amorim menjadi pelatih Manchester United, Amad Diallo, telah mengalami perkembangan pesat. Meski tim secara keseluruhan masih berjuang keras meningkatkan performa, pemain Pantai gading itu justru menunjukkan kemajuan signifikan. Pelatih asal Portugal tersebut tak ragu menempatkan Amad sebagai andalan tim mengikuti dua legenda MU, mengingat penampilan cemerlangnya di laga-laga penting.
Pada pertandingan derbi melawan Manchester City, Amad menjadi pahlawan setelah mencetak gol kemenangan pada menit ke-90. Tidak hanya itu, dia juga mencetak gol penting lainnya pada menit ke-80 dalam laga melawan Liverpool. Dua gol ini memastikan MU mengawali 2025 dengan hasil imbang yang penting, meskipun tantangan mereka di Liga Inggris masih belum berakhir.
Baca juga: Klub Serie A Siap Selamatkan Karier Penyerang MU
Mewarisi Tradisi Pahlawan Setan Merah
Pencapaian Amad Diallo patut mendapat perhatian lebih. Squawka menyebutkan gol ke City dan Liverpool dalam satu musim menjadikannya sebagai pemain ketiga dalam sejarah Setan Merah yang mencetak gol di laga tandang. Sebelumnya, dua pemain legenda, Wayne Rooney dan Robin van Persie, juga tercatat melakukan hal yang sama pada musim 2004-2005 dan 2012-2013. Dengan pencapaian ini, Amad semakin memperkokoh reputasinya sebagai pemain dengan mentalitas juara.
Harapan di Tengah Krisis
Namun, meski Amad menunjukkan performa impresif, perjalanan Setan Merah di Liga Inggris musim ini masih jauh dari harapan. Tim tertahan di posisi ke-13 klasemen sementara, dengan hanya beberapa kemenangan. Justru, kekalahan demi kekalahan pada 2024 menyisakan pekerjaan rumah besar bagi sang pelatih, yang harus segera memperbaiki posisi timnya.
Meskipun demikian, keberhasilan Amad di dua laga krusial ini memberikan sedikit harapan. Bagi Amorim, pemain berusia 22 tahun itu adalah salah satu pemain yang bisa menjadi andalan di tengah dan legenda klub. Keberanian dan ketenangan sang pemain sayap di pertandingan-pertandingan besar menjadi sumber optimisme bagi pelatih asal Portugal tersebut. Amad, yang semula tidak masuk hitungan, kini tampil sebagai pemain kunci yang tidak gentar menghadapi tekanan besar dalam setiap pertandingan.