Jakarta (Lampost.co)—Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, menilai buruknya penyelesaian akhir menyebabkan timnya tersingkir oleh Club Brugge pada leg kedua babak play-off Liga Champions (UCL) di Stadion Atleti Azzurri d’Italia, Rabu (19/2/2025) dini hari WIB.
Poin penting:
- Atalanta banyak membuang peluang mencetak gol
- Setelah mencetak gol, penyerang Atalanta malah gagal dalam eksekusi tendangan penalti
- Gasperini puji permainan Club Brugge
Setelah kalah pada laga leg pertama dengan skor 1-2, Atalanta yang mengusung misi kemenangan justru kembali kalah dengan skor 1-3.
Club Brugge tampil efektif dengan mencetak tiga gol melalui Chemsdine Talbi (3′, 27′) dan Ferran Jutgla (45+3) dari tujuh tembakan. Sementara itu, tuan rumah hanya mampu mencetak gol melalui Ademola Lookman (46′) setelah melepaskan 30 total tembakan, termasuk penalti yang gagal.
Baca juga: Kompany Bersyukur Bayern Lolos Berkat Gol Alphonso Davies
“Selama dua pertandingan kami menciptakan lebih banyak peluang daripada mereka, namun mereka lebih banyak memanfaatkan peluang,” kata Gasperini yang AFP kutip, Rabu (19/2/2025).
“Tetapi Anda hanya bisa memberi mereka pujian karena mereka adalah tim yang hidup dan memiliki banyak kualitas,” ujar dia.
Pelatih Club Brugge, Nicky Hayen, mengatakan kemenangan ini terjadi karena timnya bermain sangat matang, percaya diri, dan penuh keberanian.
“Kami bermain dengan cara yang sangat matang, dengan penuh percaya diri, dan keberanian,” ujar Hayen.
Gugurnya Atalanta menambah tim Italia yang gugur dari UCL setelah Bologna yang gugur lebih awal dan AC Milan yang tersingkir karena kalah agregat 1-2 dari Feyenoord.
Inter menjadi satu-satunya tim yang lolos. Sedangkan Juventus menjadi wakil terakhir Italia yang masih menggantung nasibnya. Sebab, mereka masih memainkan laga leg kedua melawan PSV Eindhoven di Stadion Philips, Kamis (20/2/2025), pukul 03.00 WIB.