Washington (Lampost.co)—Capres Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, mengungguli rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, di tiga negara bagian penting—Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan. Menurut survei terbaru New York Times dan Siena College, Harris unggul empat poin atas Trump.
Harris mengungguli Trump dengan empat poin persentase di ketiga negara bagian tersebut. Yaitu 50 persen berbanding 46 persen calon pemilih di setiap negara bagian, menurut survei pada periode 5-9 Agustus 2024.
Margin kesalahan pengambilan sampel di antara calon pemilih kurang lebih 4,8 poin persentase di Michigan, 4,2 poin di Pennsylvania, dan 4,3 poin di Wisconsin. Secara total, penyurvei mewawancarai 1.973 calon pemilih untuk jajak pendapat tersebut.
Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan pada 21 Juli 2024. Dia kemudian mendukung pencalonan Harris untuk pemilu AS pada 5 November 2024 mendatang.
Pengambilalihan oleh Harris telah menghidupkan kembali kampanye yang sempat goyah. Saat itu Demokrat tengah ragu tentang peluang Biden mengalahkan Trump atau kemampuannya terus memerintah jika ia menang.
Dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza telah memicu protes besar dan pertentangan terhadap pemerintahan Biden di negara-negara bagian tersebut. Terutama di Michigan dari beberapa kelompok liberal, Muslim-Amerika, dan Arab-Amerika. Padahal, perang itu telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan setelah serangan kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.
Dinamika Politik AS
Sekitar 200.000 orang dari ketiga negara bagian tersebut “tidak berkomitmen” mendukung Biden dalam pemilihan pendahuluan Demokrat, dengan alasan kebijakan Gaza.
Harris telah membuat beberapa komentar publik yang tegas tentang hak asasi manusia Palestina dan menyatakan perubahan nada, meski ia tidak menunjukkan perbedaan kebijakan substantif dari Biden terkait Gaza.
Jajak pendapat menunjukkan Trump telah membangun keunggulan atas Biden, termasuk di negara-negara bagian penting, setelah penampilan buruk petahana dalam debat. Tetapi masuknya Harris dalam persaingan telah mengubah dinamika politik.
Sebuah jajak pendapat Ipsos yang tayang pada Kamis lalu menunjukkan Harris mengungguli Trump secara nasional dengan perolehan suara 42 persen berbanding 37 persen dalam pemilihan umum pada tanggal 5 November.
Jajak pendapat daring nasional yang melibatkan 2.045 orang dewasa AS tersebut dilakukan pada 2—7 Agustus 2024 dan memiliki margin kesalahan sekitar 3 poin persentase.