Bandar Lampung (Lampost.co)– Upaya memperbaiki adab dan etika anak di era sekarang butuh keseriusan oleh seluruh lingkungan. Pakar Pendidikan Unila, Prof Bujang Rahman menyebut perlu ada revitalisasi pranata untuk menyelamatkan anak muda.
Menurutnya, keluarga memiliki peran utama dalam mengajarkan adab dan membentuk karakter anak. Sebab penanaman nilai-nilai moral sudah harus diajarkan sejak sebelum anak masuk sekolah.
Baca juga: Degradasi Moral Anak Dampak Didikan yang Salah
“Semua berawal dari keluarga, kalau keluarga memiliki latar belakang yang baik tentu anak yang keluar tentu akan baik,” ungkapnya dalam FGD bertema Membedah Penyebab Rusaknya Adab Etika Generasi Muda dan Tawaran Solusinya, Rabu, 19 Maret 2025.
Menurutnya saat ini orang tua cenderung lepas tangan dalam mengurus anak. Banyak orang tua yang menyerahkan pendidikan anak kepada pihak lain seperti sekolah, guru, atau guru ngaji.
“Padahal mendidik anak adalah tugas utama orang tua, tapi terabaikan, sebenarnya anak butuh kasih sayang orang tua,” jelasnya.
Namun di tengah fenomena itu, orang tua kerap menyalahkan guru ketika anaknya mendapatkan hukuman karena salah. Hal tersebut tentu menjadi dilema bagi dunia pendidikan dan memengaruhi etika anak.
Meski begitu, di luar persoalan itu sekolah juga mempunyai peran penting dalam membentuk moral generasi muda. Sekolah tidak bisa hanya berpegang pada teori saja, tapi juga harus bisa memberikan contoh dan praktik langsung.
“Jadi bukan sekadar kurikulum dan jargon, tapi lingkungan sekolah yang baik itu dibutuhkan oleh anak,” ujarnya.
Kemudian pranata terakhir yang tak kalah penting adalah penanaman nilai agama. Menurutnya kekurangan pendidikan agama kepada anak adalah terlalu fokus kepada urusan fikih namun melupakan ilmu tauhid.
“Anak hanya mendapat ajaran ilmu fikih tapi tidak mendapat ajaran ilmu tauhid. Sehingga mereka memang mengerjakan ibadah tapi mereka tidak takut berbuat dosa,” kata dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News