Bandar Lampung (Lampost.co) — Tingkat partisipasi masyarakat Lampung dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih tergolong rendah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Lampung menempati posisi ke-35 dari 38 provinsi di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menyampaikan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Menurutnya, upaya peningkatan angka partisipasi kasar (APK) ke perguruan tinggi akan menjadi salah satu prioritas di tahun mendatang.
Baca Juga:
Pondok Pesantren Assahil Gandeng Perguruan Tinggi Madani, Perkuat Kemandirian
Thomas menjelaskan, dari sekitar 110 ribu siswa lulusan kelas 12, hanya sekitar 12 ribu lebih yang berhasil masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui berbagai jalur seleksi.
Pada tahun 2024, tingkat keterimaan siswa di PTN tercatat 22,29 persen. Sementara itu pada tahun 2025 justru sedikit menurun menjadi 22,19 persen.
Secara nasional, posisi Lampung hanya unggul dari tiga provinsi lain, yakni Bangka Belitung dengan APK 20,14 persen, Papua Tengah 15,45 persen, dan Papua Pegunungan 12,23 persen.
“Kondisi ini jelas memerlukan perhatian khusus,” kata Thomas, Selasa, 19 Agustus 2025.
Ia menilai rendahnya capaian tersebut berkaitan erat dengan berbagai faktor, mulai dari kualitas tenaga pendidik dan metode asesmen di sekolah. Serta kesiapan siswa menghadapi proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya tengah menyiapkan peta jalan pendidikan yang lebih terarah. Setiap sekolah akan diminta melakukan pemetaan minat dan rencana siswa kelas 12. Apakah ingin melanjutkan kuliah, bekerja, atau memilih jalur kewirausahaan.
Setelah itu akan melakukan asesmen awal untuk mengetahui kompetensi dasar masing-masing siswa.
Kelas Prioritas
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pendidikan menginstruksikan seluruh SMA/SMK di Lampung membentuk kelas prioritas bagi siswa kelas 12.
Kelas ini akan ada program intensif seperti pelatihan, tambahan pembelajaran, asesmen rutin, hingga simulasi ujian masuk perguruan tinggi.
“Target kami tahun depan minimal 50 persen lulusan SMA/SMK di Lampung dapat diterima di PTN,” tegas Thomas.
Selain fokus pada siswa, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian. Pemprov akan mendorong program sertifikasi dan uji kompetensi bagi tenaga pendidik agar kualitas pembelajaran semakin baik.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap lulusan SMA/SMK Lampung bukan hanya siap melanjutkan pendidikan tinggi. Tetapi juga mampu bersaing di dunia kerja maupun membuka peluang usaha,” tambahnya.