Bandar Lampung (Lampost.co) – Di tengah maraknya makanan cepat saji dan junk food, masyarakat Lampung kini kembali melirik makanan tradisional yang sehat, yaitu makanan serba kukus. Fenomena ini muncul sebagai bentuk kesadaran terhadap pola makan bergizi dan gaya hidup sehat.
Mulai dari telur kukus, ubi Cilembu berwarna ungu, kuning, hingga oranye, singkong, talas, jagung, kacang, pisang, dan edamame, kini menjadi primadona di berbagai sudut kota. Tidak hanya di pasar atau toko, makanan kukus juga populer di area olahraga, seperti Lapangan PKOR Way Halim, Bandar Lampung.
Pilihan makanan kukus dianggap lebih alami karena diolah tanpa minyak, rendah lemak, dan tetap mempertahankan cita rasa serta kandungan gizi. Hal ini membuatnya semakin diminati oleh masyarakat yang ingin menjaga kesehatan tanpa mengorbankan rasa.
Rina (35), penjual kukusan di sekitar Lapangan Stadion Pahoman, menceritakan bahwa usaha makanan kukus berkembang pesat sejak pandemi. Awalnya, ia hanya menjual ubi dan jagung kukus, namun kini menambah variasi seperti singkong, kacang rebus, dan pisang kukus.
“Awalnya saya coba-coba jualan ubi sama jagung kukus, ternyata banyak yang suka, terutama orang habis olahraga. Sekarang saya tambah varian lain biar nggak bosan. Harganya juga masih terjangkau, mulai dari dua ribu sampai lima ribu per buah,” ujarnya, Jumat, 17 Oktober 2025.
Sementara itu, Eko (42), penjual lain di depan gerbang utama PKOR, mengatakan bahwa bisnis makanan kukus mudah dijalankan dan menguntungkan. “Nggak perlu modal besar, alat sederhana, bahan bisa beli di pasar pagi, lalu dikukus di rumah. Jualannya nggak pernah sepi, terutama Sabtu dan Minggu. Untungnya bisa dua kali lipat kalau ramai,” jelasnya sambil tersenyum.
Daya Tarik
Selain sehat, kepraktisan dan rasa alami menjadi daya tarik utama bagi pembeli. Banyak pengunjung area olahraga PKOR datang bukan hanya untuk jogging, tapi juga menikmati kudapan kukusan hangat.
Sinta (29), pengunjung yang rutin jogging setiap akhir pekan, menuturkan, “Setelah lari, saya biasanya beli ubi kukus atau edamame. Rasanya enak, kenyang, tapi tetap ringan di perut. Cara ini menyenangkan untuk menjaga pola makan sehat tanpa ribet.”
Tren makanan kukus menunjukkan masyarakat mulai lebih bijak memilih asupan harian. Dengan harga terjangkau, kemudahan pembuatan, dan kandungan gizi yang baik, makanan kukus menjadi solusi ideal untuk hidup sehat.
Ke depannya, makanan serba kukus berpotensi menjadi bagian dari gaya hidup urban yang lebih berkelanjutan. Di tengah gempuran produk siap saji dan olahan instan, kehadiran kukusan sederhana ini membuktikan bahwa makanan sehat tidak harus mahal, dan makanan tradisional tetap digemari.








