• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 12/11/2025 20:09
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Tren Makanan Kukus, Gaya Hidup Sehat Masyarakat Lampung

Delima NapitupuluAtikabyDelima NapitupuluandAtika
17/10/25 - 16:04
in Gaya Hidup
A A
penjual makanan kukus

Penjual makanan kukus di Bandar Lampung. (Lampost/Atika Oktaria)

Bandar Lampung (Lampost.co) – Di tengah maraknya makanan cepat saji dan junk food, masyarakat Lampung kini kembali melirik makanan tradisional yang sehat, yaitu makanan serba kukus. Fenomena ini muncul sebagai bentuk kesadaran terhadap pola makan bergizi dan gaya hidup sehat.

Mulai dari telur kukus, ubi Cilembu berwarna ungu, kuning, hingga oranye, singkong, talas, jagung, kacang, pisang, dan edamame, kini menjadi primadona di berbagai sudut kota. Tidak hanya di pasar atau toko, makanan kukus juga populer di area olahraga, seperti Lapangan PKOR Way Halim, Bandar Lampung.

Pilihan makanan kukus dianggap lebih alami karena diolah tanpa minyak, rendah lemak, dan tetap mempertahankan cita rasa serta kandungan gizi. Hal ini membuatnya semakin diminati oleh masyarakat yang ingin menjaga kesehatan tanpa mengorbankan rasa.

Rina (35), penjual kukusan di sekitar Lapangan Stadion Pahoman, menceritakan bahwa usaha makanan kukus berkembang pesat sejak pandemi. Awalnya, ia hanya menjual ubi dan jagung kukus, namun kini menambah variasi seperti singkong, kacang rebus, dan pisang kukus.

“Awalnya saya coba-coba jualan ubi sama jagung kukus, ternyata banyak yang suka, terutama orang habis olahraga. Sekarang saya tambah varian lain biar nggak bosan. Harganya juga masih terjangkau, mulai dari dua ribu sampai lima ribu per buah,” ujarnya, Jumat, 17 Oktober 2025.

Sementara itu, Eko (42), penjual lain di depan gerbang utama PKOR, mengatakan bahwa bisnis makanan kukus mudah dijalankan dan menguntungkan. “Nggak perlu modal besar, alat sederhana, bahan bisa beli di pasar pagi, lalu dikukus di rumah. Jualannya nggak pernah sepi, terutama Sabtu dan Minggu. Untungnya bisa dua kali lipat kalau ramai,” jelasnya sambil tersenyum.

Daya Tarik

Selain sehat, kepraktisan dan rasa alami menjadi daya tarik utama bagi pembeli. Banyak pengunjung area olahraga PKOR datang bukan hanya untuk jogging, tapi juga menikmati kudapan kukusan hangat.

Sinta (29), pengunjung yang rutin jogging setiap akhir pekan, menuturkan, “Setelah lari, saya biasanya beli ubi kukus atau edamame. Rasanya enak, kenyang, tapi tetap ringan di perut. Cara ini menyenangkan untuk menjaga pola makan sehat tanpa ribet.”

Tren makanan kukus menunjukkan masyarakat mulai lebih bijak memilih asupan harian. Dengan harga terjangkau, kemudahan pembuatan, dan kandungan gizi yang baik, makanan kukus menjadi solusi ideal untuk hidup sehat.

Ke depannya, makanan serba kukus berpotensi menjadi bagian dari gaya hidup urban yang lebih berkelanjutan. Di tengah gempuran produk siap saji dan olahan instan, kehadiran kukusan sederhana ini membuktikan bahwa makanan sehat tidak harus mahal, dan makanan tradisional tetap digemari.

 

Tags: Gaya hidup sehatkukusanKuliner TradisionalLAMPUNGmakanan sehat
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Fotografer di Stadion Pahoman

Fotografer Olahraga di Stadion Pahoman Jadi Peluang Menjanjikan 

byDelima Napitupulu
07/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Tren spot fotografi di Stadion Pahoman semakin diminati kalangan muda. Kini, banyak fotografer freelance memanfaatkan hobi...

Club Tempoyax Motorsport Lampung

Tempoyax Motorsport Lampung Harumkan Nama Daerah Lewat Prestasi Otomotif

byDelima Napitupulu
10/10/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) -- Tempoyax Motorsport Lampung yang berdiri pada 9 Oktober 1997 terus menjaga eksistensi di dunia otomotif. Klub...

Ilustrasi TikTok.

Pengguna TikTok Bisa Bernapas Lega, Kominfo Cabut Pembekuan

byDelima Napitupuluand1 others
05/10/2025

Jakarta (lampost.co)--Setelah pemerintah sempat membekukan izin operasionalnya, kini TikTok kembali bernafas lega. Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Kemkomdigi) secara...

Berita Terbaru

Jamboree Petani Kopi Bangkitkan Harapan Baru: Lampung Menuju Produktivitas 3 Ton per Hektare
Breaking News

Jamboree Petani Kopi Bangkitkan Harapan Baru: Lampung Menuju Produktivitas 3 Ton per Hektare

byMustaan
12/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) — Provinsi Lampung kembali menegaskan posisinya sebagai jantung kebangkitan kopi robusta nasional. Melalui kegiatan Jamboree Petani Kopi...

Read moreDetails
Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, kembali menyetorkan pembayaran uang pengganti kerugian negara dalam perkara Tindak Pidana Korupsi Jl. Ir Sutami tahun anggaran 2018-2019.

Kejari Bandar Lampung Pulihkan Rp16,8 M Kerugian Negara dari Korupsi Jalan Ir Sutami

12/11/2025
Samsul Rizal (70) seorang petani di Pekon Pemerihan Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat,

Samsul Rizal, Petani Tangguh Pesisir Barat yang Tak Takluk oleh Harga Pupuk Mahal

12/11/2025
Dr. Zulkarnain, S.Ag., M.Hum, yang sebelumnya menjabat Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur dan kini dipercaya sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Lampung.

Menteri Agama Lantik 21 Pejabat Kemenag, Dr. Zulkarnain Pimpin Kanwil Lampung

12/11/2025
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Bupati Parosil Mabsus menghibahkan tanah seluas 1.593 meter persegi kepada Kejaksaan Negeri Lampung Barat pada Selasa, 11 November 2025.

Dukung Pelayanan Hukum, Pemkab Lampung Barat Serahkan Hibah Tanah ke Kejaksaan Negeri

12/11/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.