Jakarta (Lampost.co)— Yayasan yang mengelola Noviyanthi secara resmi memutuskan untuk mengalihkan uang donasi yang sebelumnya terkumpul untuk pengobatan Agus Salim. Yakni seorang korban penyiraman air keras yang menyebabkan kebutaan, untuk korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pihak yayasan beralasan bahwa korban bencana di Lewotobi yang mereka anggap lebih membutuhkan bantuan tersebut.
Namun, keputusan ini mendapat tanggapan keras dari Farhat Abbas, kuasa hukum Agus Salim. Dalam pernyataannya di salah program stasiun TV swasta, Farhat mempertanyakan dasar pengambilan keputusan tersebut. Ia menegaskan bahwa jika dana tersebut berasal dari rekening Agus, maka hal itu bisa menjadi masalah hukum.
Baca juga: Melayat ke Rumah Duka Alvin Lim, Novi Ngaku Sudah Memafkan
Farhat menyatakan keberatan pihak Agus atas pengalihan dana tersebut dan berencana untuk melayangkan somasi. Ia bahkan berani menjamin bahwa tidak ada yang berani menggunakan dana milik Agus tanpa persetujuan.
“Saya yakin tidak ada yang berani memakai uang Agus, bahkan pejabat sekelas Menteri Sosial sekalipun. Apalagi pihak-pihak yang menyimpan uang dari rekening Agus,” tegasnya.
Kembalikan Sepenuhnya
Senada dengan itu, Yasin, kuasa hukum lainnya dari pihak Agus, meminta Noviyanthi dan yayasan untuk mengembalikan dana yang menjadi hak kliennya. Ia menekankan bahwa hak Agus harus di kembalikan sepenuhnya. “Agus bukan orang yang serakah. Beliau hanya menginginkan keadilan. Semoga keputusan ini dapat memberikan keadilan untuk semua pihak,” pungkas Yasin.
Sebelumnya, setelah melalui berbagai problematika soal donasi Agus Salim, akhirnya drama ini terselesaikan. Pihak yayasan maupun Agus sepakat uang donasi senilai Rp1,3 miliar menyalurkannya ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Rencananya akan memberikannya kepada kegiatan kesejahteraan sosial yang lain. Kita sudah berkoordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial). Penyaluran yang paling mudah perizinannya atau tanpa perizinan,” kata Garry.
Novi yang juga hadir dalam siniar itu merasa tanggung jawabnya sudah selesai. Sebagai mantan ketua yayasan, Novi menyebut telah berupaya semaksimal mungkin demi pengobatan Agus. Tetapi pihak Agus tidak memberikan itikad baik.
“Jadi buat saya, usaha saya sudah cukup untuk Mas AS (Agus Salim). Jadi tanggung jawab saya sudah selesai sampai di sini,” tutur Novi.