Jakarta (Lampost.co) – Nikita Mirzani bukan hanya menghadapi dugaan kekerasan fisik dalam kasus anaknya, namun ada isu lain yang muncul. Saksi bernama Yolo Ine mengungkap bahwa keluarga Vadel Alfajar Badjideh (VAB) memanfaatkan putri Nikita, Laura Meizani Nasseru Asry, atau Lolly, untuk meningkatkan biaya sewa apartemen.
Mark up adalah praktik penetapan harga jual lebih tinggi daripada biaya asli. Yolo Ine mengklaim bahwa saat Lolly kembali dari London, dia menyewa apartemen melalui abangnya, Vadel. Namun, ia tidak yakin apakah abangnya bernama Bintang atau Martin.
Baca juga : Nikita Mirzani Geram Setelah Melihat Hasil Visum Anak, Siap Lanjutkan Laporan Terhadap Vadel Badjideh
“Kebenaran ini sudah bisa dipastikan, jadi Laura ini menyewa unit apartemen waktu setelah kembalinya ke Indonesia dari London melalui abangnya Vadel, saya enggak mengerti abangnya Vadel yang mana apakah Bintang atau Martin yaitu ada dugaan mark up harga,” tegas Yolo Ine dikutip dari channel YouTube, Minggu (6/10/2024).
Menurutnya, apartemen standar studio seharusnya berkisar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta, tetapi dimark up menjadi Rp 12 juta oleh abangnya Vadel.
Yolo Ine merasa tindakan keluarga Vadel sangat disayangkan. Ia menilai mereka bertindak seperti pahlawan kesiangan saat Lolly mendapatkan penolakan dari ibu kandungnya.
Baca juga : Nikita Mirzani Laporkan Pengacara Razman Arif Nasution
Ia juga mengingatkan bahwa jika keluarga Vadel benar-benar peduli, mereka seharusnya melibatkan pihak kepolisian untuk mediasi. “Jangan menjadi pahlawan kesiangan. Jika keluarga baik, mereka pasti memikirkan hal ini,” tandasnya.
Kasus ini menunjukkan kompleksitas hubungan keluarga dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi situasi di antara mereka. Nikita tetap berusaha mencari keadilan di tengah berbagai tantangan yang ada.