Jakarta (Lampost.co) – Zayn Malik membagikan surat penuh emosi untuk mendiang Liam Payne melalui Instagram. Dalam surat itu, Zayn mengungkapkan rasa penyesalan mendalam dan mengenang kenangan berharga bersama mantan rekannya di One Direction.
Penyesalan yang Tak Tersampaikan
Dalam suratnya, Zayn menyesali bahwa ia tidak sempat mengucapkan terima kasih kepada Liam. Ia menyadari bahwa dukungan Liam sangat berarti saat Zayn melewati masa-masa sulit. Saat Zayn merindukan rumah, Liam selalu hadir dengan semangat positif dan senyum yang menguatkan.
Sifat Bijaksana dan Keberanian Liam
Zayn menggambarkan Liam sebagai sosok yang lebih bijaksana meski usianya lebih muda. Liam tidak pernah ragu menegur ketika melihat sesuatu yang salah. Mereka kerap berselisih, tetapi Zayn selalu diam-diam menghormati sifat tegas dan keberanian Liam dalam menyampaikan kebenaran.
baca juga : Lagu Masing-Masing, Ade Govinda dan Ernie Zakri Ungkap Sisi Kelam Cinta
Kemampuan Musik Liam yang Tak Terlupakan
Liam diakui Zayn sebagai musisi yang sangat berbakat dan profesional. Zayn merasa Liam lebih menguasai musik dibanding dirinya. Bahkan, anggota One Direction lainnya, seperti Niall dan Louis, selalu bisa mengandalkan Liam untuk memberikan arahan yang tepat dalam grup.
Kehilangan yang Mendalam
Kabar meninggalnya Liam membuat Zayn Malik merasa kehilangan sosok saudara laki-laki. Ia menyesal tidak bisa memberikan pelukan terakhir atau mengucapkan selamat tinggal secara langsung. Zayn berharap Liam pergi dengan damai, dan ia akan selalu menghargai kenangan bersama Liam di dalam hatinya.
baca juga : Eros Candra Berkolaborasi Yura Yunita dalam Lagu “Inspirasi Diri” untuk National Dance Competition
Kronologi Meninggalnya Liam Payne
TMZ melaporkan bahwa Liam Payne meninggal dunia setelah terjatuh dari balkon hotel di Buenos Aires. Kejadian tragis itu terjadi pada 16 Oktober 2024. Pihak kepolisian menduga Liam melompat dari balkon lantai tiga, menyebabkan luka serius yang mengakibatkan kematiannya.
Doa dan Harapan Zayn Malik untuk Liam
Zayn menutup suratnya dengan harapan bahwa Liam kini telah menemukan kedamaian. Ia ingin agar Liam tahu bahwa ia sangat dicintai oleh banyak orang. Ungkapan “Saya mencintaimu, saudaraku” menjadi penutup yang penuh haru dari surat tersebut.