Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah menargetkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Bandar Lampung menjangkau 220.136 siswa didik dari berbagai jenjang pendidikan. Selain siswa sekolah formal, program ini juga menyasar anak usia 7–17 tahun yang tidak mengikuti pendidikan formal.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikbud Bandar Lampung, Mukyadi Syukri, mengungkapkan bahwa jumlah target sasaran terdiri dari 110.890 siswa SD, 55.381 siswa SMP, dan 53.865 siswa SMA atau sederajat. Sekolah hanya berperan menyiapkan tempat dan mengkoordinir siswa untuk menjadi peserta PKG.
Menurut Mukyadi, pelaksanaan program mencakup 306 SD, 163 SMP, dan 139 SMA sederajat, baik negeri maupun swasta, di Bandar Lampung. Program mulai pada bulan Agustus untuk siswa SD, kemudian lanjutkan ke jenjang berikutnya.
“Sudah mulai berjalan sejak awal Agustus di sekolah SD. Pelaksanaannya secara bertahap oleh Dinas Kesehatan, sementara sekolah hanya menyiapkan tempat dan mengkondisikan peserta,” ungkapnya, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Ia juga mengimbau wali murid mendukung program pemerintah pusat ini. Selain mendukung program, partisipasi siswa penting untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit pada anak.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Bandar Lampung, Muhtadi Temenggung Arsyad, menjelaskan jika ada masalah kesehatan pada siswa, tindak lanjut secara individu di puskesmas. Namun, jika masalah bersifat kolektif, tindakan secara massal di lingkungan sekolah.
“Contohnya, jika banyak anak mengalami karies gigi, akan ada penyuluhan tentang cara merawat gigi dan menyikat gigi yang benar di sekolah,” jelasnya.
Pemerintah Pusat
Muhtadi menambahkan, PKG merupakan program pemerintah pusat dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan. Melalui identifikasi faktor risiko, kondisi prapenyakit, dan deteksi dini.
Ia menjelaskan, terdapat tiga program PKG agar cakupan pelayanan menyentuh semua kalangan masyarakat. Yakni PKG Ulang Tahun yang sudah berjalan sejak Februari lalu, PKG khusus bagi ibu hamil dan anak balita. Serta PKG sekolah yang menyasar siswa SD hingga SMA.
Selain siswa di sekolah, program ini juga menargetkan anak usia 7–17 tahun yang tidak mengakses pendidikan formal, melibatkan 31 Puskesmas di 20 kecamatan. “Di Bandar Lampung, pelaksanaan dimulai dari SD pada awal Agustus, kemudian lanjut ke SMP dan SMA pada bulan Desember,” tutup Muhtadi. (Umar Robbani)