Bandar Lampung (Lampost.co) — Sekolah di Lampung memulai kegiatan belajar mengajar (KBM) di bukan puasa dengan Pesantren Ramadan. Kegiatan yang digelar selama 3 hari menjadi momentum sekolah menanamkan adab yang baik kepada peserta didik.
Kepala SMAN 5 Bandar Lampung, Linda Krisnawati mengungkapkan, anak-anak remaja kerap tidak memahami adab ketika berhadapan dengan seseorang. Sehingga penting memberikan pengetahuan tentang adab yang baik kepada peserta didik.
Terlebih saat ini peserta didik lebih banyak mendapatkan contoh negatif melalui media sosial. Sehingga sekolah perlu memberikan pengetahuan agar siswa dapat menyaring informasi dengan baik.
“Materi tentang adab ini penting, karena anak-anak kadang tidak bisa memposisikan diri bagaimana ketika berhadapan dengan orang tua, guru, teman sebayanya,” ungkapnya, Sabtu, 8 Maret 2025.
Dia menjelaskan, setiap hari sekolah melakukan pembatasan penggunaan handphone sebelum KBM dimulai. Tujuannya agar para siswa bisa fokus menerima materi yang disampaikan.
Libatkan Pihak Eksternal
Selain dari guru pembimbing, sekolah juga melibatkan pondok pesantren, MUI, Muhammadiyah, dan NU untuk menyampaikan materi keagamaan. Dengan kerjasama itu diharapkan bisa membetikan pengetahuan yang utuh tentang agama.
“Selama Pesantren Ramadan siswa lebih khusyuk dalam beribadah dan terbuka wawasannya,” ujarnya.
ia berharap, semua materi disampaikan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta. Hal itu penting untuk membangun kebiasaan hingga membentuk kepribadian yang baik.
“Kalau materi mungkin bisa dipahami 1-2 hari, tapi kalau karakter tidak bisa, harus dilakukan terus menerus agar menjadi kebiasaan terlebih dulu,” tambahnya.