Bandar Lampung (Lampost.co)– Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung meminta orang tua memahami tindakan disiplin yang kerap guru lakukan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar, mengatakan tindakan disiplin yang guru lakukan semata-mata untuk pengembangan karakter dan membentuk generasi yang lebih baik.
“Kalaupun guru saya rasa tidak mungkin punya sifat untuk menganiaya muridnya. Tapi itu semua guru lakukan agar murid itu semakin baik, bagaimana murid disiplin. Serta menjadi generasi yang baik di masa depan,” kata Sulpakar saat ditemui di SMAN 5 Bandar Lampung, Senin, 4 Oktober 2024.
Maka dari itu kata Sulpakar, perlu pemahaman orang tua tentang upaya pendisiplinan murid-murid untuk mengembangkan dan memajukan pendidikan.
“Tetapi kadang-kadang pemahaman orang tua berbeda, karenanya saya mengimbau orang tua agar benar-benar melakukan koordinasi yang baik dengan sekolah,” ungkapnya.
Ia meminta orang tua untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah apabila terdapat permasalahan antara murid dan guru di sekolah.
“Agar benar-benar memahami masalah yang terjadi, masalah yang anak kita hadapi.
Jangan semerta-merta menerima laporan dari anak kita terus kita langkah-langkah emosional yang akan merepotkan semua pihak. Seperti membuat laporan ke kepolisian,” terangnya.
Kriminalisasi Guru
Ketua PGRI Provinsi Lampung ini juga menjamin memberikan perlindungan kepada guru apabila terjadi kriminalisasi terhadap guru.
Sulpakar berkaca pada kasus kriminalisasi guru honorer di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.”Kita PGRI mengantisipasi secara awal identifikasi yang terjadi di sekolah. Dan selalu mengimbau guru-guru melakukan tugas secara profesional,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menegaskan pentingnya disiplin dan penghormatan terhadap guru dalam membentuk karakter generasi muda.
Ia menyebut siswa-siswi harus memahami guru yang melakukan tindakan disiplin tidak pernah ada maksud menganiaya bahkan menyiksa. Hal itu semata-mata untuk tujuan baik yakni mendisiplinkan siswa.
“Saya berpesan hormati gurumu di sekolah harus bisa membedakan mana mendisiplinkan dan mana menganiaya atau menyiksa. Banyak persoalan hanya karena mungkin Pak guru atau Bu guru ingin mendisiplinkan karena kalian tidak disiplin. Mungkin ada anak pejabat di sini, tapi saya ingin disiplin ke semua siswa sama, tidak ada perbedaan,” tegasnya. ho.