Bandar Lampung (Lampost.co)—Menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh-Sumut, cabang olahraga (cabor) senam Lampung melakukan control training atau tes tanding latihan. Uji tanding berlangsung antara Tim Lampung dan Kalimantan Timur di Gedung Idola Pahoman, Selasa (30/7/2024).
Sebagai pengetahuan, control training adalah evaluasi terkait hasil latihan yang diaplikasikan dalam penampilan setiap para pesenam.
Dua pesenam ritmik Lampung, yakni Tri Wahyuni dan Sutji Narendra, tampil pada control training dengan atlet Kalimantan Timur.
Ketua Harian Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Lampung, Supeno, mengatakan control training ini merupakan perdana dan akan ada latihan lanjutan.
“Ini adalah control training yang pertama, nanti ada lagi tanggal 7 ada 20 Agustus yang kita laksanakan supaya atlet makin matang secara psikologis dan teknik,” kata Supeno.
Ia menyebut tujuan control training untuk memantapkan psikologis para atlet untuk bertarung di PON XXI/2024.
“Kalau secara teknik dan fisik udah aman dan bagus. Dan mood atlet kami tetap terjaga,” ungkapnya.
Suspeno mengeklaim control training pun sebagai bahan evaluasi secara psikologis maupun teknik untuk para atlet.
Cabor Unggulan
Sementara itu, Ketua Harian KONI Lampung, Amalsyah Tarmizi, menyebut cabor senam adalah salah satu cabor unggulan Provinsi Lampung di PON XXI/2024.
“Seperti yang kita ketahui bersama, cabor andalan dan unggulan Lampung salah satunya senam. Dan pada hari ini ada tes tanding senam ritmik dan kebetulan dihadiri tim Kalimantan Timur,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya pun turut mengundang anak-anak sekolah selaku penonton guna meningkatkan rasa percaya diri sebagai pesenam.
“Karena senam ini harus dari balita, malah anak yang masih dalam kandungan ibunya harus getol senam,” terangnya.
Ia menyebut apabila para atlet hanya disiapkan sejak remaja, hasilnya akan kurang maksimal.
“Kita mengharapkan partisipasi masyarakat khususnya orang tua untuk mendidik anak-anaknya cinta olahraga dan mendorong sejak dini berlatih apa pun olahraganya,” tuturnya.
Ia mengeklaim Provinsi Lampung memiliki sarana dan prasarana olahraga yang terbilang lengkap.
“Tinju ada, kurash ada, mau main bola ada. Kalau partisipasi masyarakat kurang, susah berkembang. Kaderisasi olahraga sejak dalam perut malah,” pungkasnya.