Bandar Lampung (Lampost.co) — Praktik perjokian dalam pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) menjadi sorotan. Untuk menutup celah kecurangan itu, Universitas Lampung (Unila) memperketat pengawasan dalam pelaksanaan UTBK.
Humas PMB Unila, M. Komarudin mengungkapkan, pihaknya telah menerapkan protokol keamanan yang ketat kepada peserta. Para peserta akan melalui pemeriksaan satu per satu oleh panitia dan satuan pengamanan. Pemeriksaan ini sebelum memasuki ruang ujian.
Pemeriksaan menggunakan metal detektor dan secara konvensional. Jika ada yang peserta mencurigakan, maka petugas akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Termasuk terhadap peserta perempuan yang menggunakan kerudung.
“Kita melakukan pemeriksaan ketat sebelum memasuki ruangan menggunakan metal detektor baik pria dan wanita.” ungkapnya saat ditemui pada Gedung TIK Unila, Kamis, 24 April 2025.
Selain itu, Unila juga mengerahkan 478 pengawas untuk memastikan tidak ada kecurangan. Ratusan pengawas itu terbagi dalam 36 ruangan yang tergunakan untuk pelaksanaan UTBK.
Kemudian menurutnya, sejak hari pertama kemarin. Panitia tidak menemukan peserta yang mencurigakan atau melakukan kecurangan. Meski begitu pihaknya tetap akan melakukan pengawasan secara ketat hingga UTBK berakhir.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pusat untuk mengantisipasi potensi perjokian. Dengan memperhatikan modus-modus yang digunakan,” katanya.
Sementara peserta Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2025 akan mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) pada 23 April – 3 Mei 2025. Terkait pelaksanaan itu, Unila pun menyiapkan 961 unit komputer pada 36 ruangan.
Terdapat 18.767 peserta UTBK yang akan mengikuti ujian Unila. Setiap harinya terdapat 2 sesi pelaksanaan UTBK mulai 23 April – 3 Mei 2025. “Dalam 1 sesi itu ada lebih dari 900 peserta. Artinya dalam sehari lebih dari 1.800 peserta ikut UTBK Unila,” jelasnya.