Jakarta (Lampost.co) — Banyak dari kita yang sering melewatkan waktu makan. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari kesibukan, ada yang ingin menurunkan berat badan secara singkat, dan mengalami stres hingga depresi. Selain itu ada yang merasa belum lapar saat waktu makan tiba.
Namun yang harus kamu ketahui, melewatkan waktu makan itu tidak baik.
Apa saja dampak jika melewatkan waktu makan?
Melewatkan waktu makan akan berdampak terhadap kesehatan. Menurut ahli gizi Shruti K Bhardwaj dalam Healthshots, adapun beberapa dampaknya, yakni:
1. Metabolisme melambat
Melewatkan makan dapat memperlambat laju metabolisme karena tubuh masuk ke mode konservasi, menahan lemak alih-alih membakarnya untuk energi. Hal ini dapat mempersulit penurunan atau pengelolaan berat badan seiring berjalannya waktu.
Baca Juga:
Lewatkan Sarapan Bisa Membuat Berat Badan Turun! Mitos atau Fakta?
Dalam sebuah analisis tahun 2021 yang terbit dalam jurnal Nutrients, adanya hubungan antara melewatkan sarapan dan berat badan. Para peneliti melihat bahwa orang yang melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
2. Tingkat energi rendah
Makanan mengandung glukosa yang akan mengubah menjadi energi. Tanpa makan teratur, kamu mungkin mengalami kelelahan, kelemahan, dan penurunan fungsi kognitif. Hal ini dapat memengaruhi produktivitas di tempat kerja.
3. Perubahan suasana hati
Kadar gula darah dapat turun jika kamu melewatkan sarapan, makan siang, atau makan malam. Hal ini dapat menyebabkan mudah tersinggung serta perubahan suasana hati.
Kamu juga mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di tempat kerja. Kemudian merasa cemas atau bahkan agresif karena kurangnya nutrisi yang mencapai ke otak. Ini tentunya akan mengubah produktivitas kamu.
4. Masalah pencernaan
Melewatkan makan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung, mual, dan refluks asam lambung. Pola makan yang tidak teratur mengganggu proses pencernaan yang menyebabkan ketidaknyamanan dan terkadang nyeri.
Hal ini juga dapat menurunkan risiko sindrom iritasi usus besar. Hal ini merupakan kondisi pencernaan umum yang dapat menyebabkan kram perut, kembung, dan sembelit.
5. Meningkatnya risiko penyakit kronis
Melewatkan makan secara terus-menerus dapat menyebabkan resistensi insulin, regulasi gula darah yang buruk, dan peradangan. Seiring waktu, hal ini meningkatkan risiko timbulnya kondisi kronis seperti diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Jika kamu melewatkan makan, terutama sarapan, risiko diabetes tipe 2 akan meningkat. Hal ini telah terungkapkan dalam penelitian yang terpublikasikan dalam The Journal of Nutrition pada tahun 2019.
Bagaimana cara agar tidak melewatkan makan?
Untuk menjaga pola hidup sehat, penting untuk memprioritaskan waktu makan yang teratur. Berikut ini beberapa tips agar tidak melewatkan waktu makan, yakni:
– Rencanakan dan persiapkan makanan terlebih dahulu. Hal ini karena memiliki pilihan makanan sehat yang telah siap sebelumnya akan memudahkan kamu dalam menyantapnya.
– Gunakan alarm ponsel untuk mengingatkan jadwal makan.
– Lakukan pengelolaan stres untuk menurunkan risiko stres berlebih.
– Tetaplah terhidrasi.
– Jika tak bisa mengonsumsi banyak makanan tiga kali sehari, lakukan secara sering dalam porsi lebih kecil.