TIDAK terasa, Ramadan telah memasuki hari-hari terakhirnya. Bulan suci yang dinanti-nantikan umat Muslim ini selalu terasa cepat berlalu.
Di sepuluh hari terakhir Ramadan, banyak orang mulai merasakan campuran perasaan; antara rasa syukur atas keberkahan yang telah dijalani, harapan agar amal ibadah diterima, dan kesedihan karena bulan mulia ini segera pergi.
Hari-hari terakhir Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa. Rasulullah saw bahkan meningkatkan ibadahnya, membangunkan keluarganya untuk beribadah, dan memperbanyak doa serta sedekah.
Dalam sepuluh hari terakhir inilah terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatulqadar. Malam ini tidak ada yang mengetahui tanggal pastinya, tapi ada anjuran umat Islam untuk mencarinya di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
Momen Perbaikan
Bagi banyak orang, hari-hari terakhir Ramadan juga menjadi momen untuk memperbaiki kualitas ibadah. Jika di awal Ramadan masih terasa berat untuk bangun sahur, menunaikan tarawih atau memperbanyak tilawah Al-Qur’an, di akhir Ramadan sebaiknya kita makin bersemangat. Ini adalah kesempatan terakhir untuk meraih pahala yang berlipat ganda.
Selain ibadah, hari-hari terakhir Ramadan juga identik dengan persiapan menyambut Idulfitri. Namun, perlu diingat bahwa fokus utama tetap pada spiritualitas. Memburu diskon pakaian baru atau makanan khas Lebaran boleh saja, tetapi jangan sampai mengalihkan perhatian dari keutamaan beribadah. Bahkan, sebaik-baiknya amalan di akhir Ramadan adalah memperbanyak istigfar, doa, dan meminta ampunan.
Salah satu amalan utama di hari-hari terakhir Ramadan adalah membayar zakat fitrah, sebagai penyempurna puasa. Zakat fitrah bukan hanya membantu yang membutuhkan, melainkan juga membersihkan diri dari kekurangan saat menjalankan ibadah puasa.
Hari-hari terakhir Ramadan juga menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga, teman, dan sesama. Memaafkan dan meminta maaf menjadi tradisi indah yang menyertai akhir bulan suci. Inilah saatnya memperkuat tali silaturahmi dan mengisi hati dengan ketulusan.
Di antara kesibukan yang ada, jangan lupa memperbanyak doa. Rasulullah saw mengajarkan doa di akhir Ramadan:
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan menyukai orang yang meminta maaf, maka maafkanlah aku.”
Semoga kita semua dapat mengisi hari-hari terakhir Ramadan dengan ibadah terbaik, memperbaiki diri, mempererat silaturahmi, dan memohon ampunan sebanyak-banyaknya. Sebab, tidak ada yang tahu apakah kita akan bertemu Ramadan lagi di tahun berikutnya.