Jakarta (Lampost.co) — Piala ASEAN U-23 2025 di Jakarta pada 15—29 Juli 2025 bakal menjadi panggung pembuktian Timnas Indonesia U-23. Pelatih kepala Gerald Vanenburg kabarnya sudah mengantongi kerangka utama skuad yang siap menggebrak Piala ASEAN U-23 Grup A, termasuk duel panas melawan Malaysia U-23.
Poin Penting:
-
Formasi menyerang 3-4-3 jadi senjata utama.
-
Gabungan pemain Liga 1 dan diaspora siap tempur.
-
Malaysia jadi laga penentuan menuju semifinal.
Strategi ini tak main-main. Vanenburg diduga akan menggunakan formasi ofensif 3-4-3, selaras dengan filosofi taktik timnas senior. Strategi ini tidak hanya menjanjikan agresivitas lini depan, tetapi juga menjamin adaptasi mulus saat pemain muda dipromosikan ke level senior.
Perpaduan Liga 1 dan Diaspora
Di bawah mistar, Cahya Supriadi (Bekasi City FC) hampir pasti mengisi posisi utama. Pengalamannya jauh mengungguli tiga penjaga gawang lain—Erlangga Setyo, Daffa Fasya, dan Muhammad Ardiansyah—yang juga mengikuti pemusatan latihan.
Baca juga: Amunisi Tambahan Buat Patrick Kluivert Semringah
Lini belakang ada trio tangguh: Kakang Rudianto, Muhammad Ferarri, dan Kadek Arel. Ferarri disebut-sebut akan memegang ban kapten, mengingat kiprahnya yang stabil dan kepemimpinannya yang kuat.
Sementara itu, untuk sektor sayap, Vanenburg memiliki dua pemain eksplosif, Robi Darwis dan Dony Tri Pamungkas, untuk mendobrak dari sisi kanan dan kiri. Duet Arkhan Fikri dan Rayhan Hannan bisa menjadi andalan dalam mengatur ritme permainan sekaligus menjadi penyeimbang antara pertahanan dan menyerang.
Sementara itu, di garis depan berisikan pemain-pemain muda dengan naluri menyerang tinggi, seperti Hokky Caraka di kanan, Victor Dethan di kiri, dan Jens Raven di posisi tengah sebagai target man.
Kehadiran Jens Raven, pemain diaspora dari FC Dordrecht U-21, menambah kekuatan skuad. Ia menjadi satu-satunya pemain luar negeri di turnamen ini dan harapannya bisa menjadi pembeda.
Jadwal Piala ASEAN U-17 2025
Selain bersama Malaysia, di Grup A Timnas Indonesia bakal menghadapi Filipina, dan Brunei Darussalam. Tiga laga krusial menanti Garuda Muda di fase penyisihan:
- vs Brunei Darussalam: Selasa, 15 Juli 2025, pukul 20.00 WIB (Stadion Utama Gelora Bung Karno)
- vs Filipina: Jumat, 18 Juli 2025, pukul 20.00 WIB
- vs Malaysia: Senin, 21 Juli 2025, pukul 20.00 WIB
Bermain di kandang dengan dukungan suporter fanatik dan mayoritas pemain dari Liga 1, Indonesia masuk unggulan menjadi juara grup. Format turnamen hanya juara grup yang otomatis melaju ke semifinal.
Punya Rekam Jejak Emas
Indonesia bukan nama baru dalam turnamen ini. Di edisi 2019, saat masih di bawah arahan Indra Sjafri, Garuda Muda menggondol gelar juara setelah menaklukkan Thailand di final.
Pada turnaman 2023, Indonesia kembali menembus final namun harus mengakui keunggulan Vietnam lewat adu penalti yang dramatis. Kini, dengan bermain di rumah sendiri dan bermodal regenerasi solid, peluang Timnas U-23 kembali merengkuh trofi sangat terbuka.
Panggung Pembuktian
Piala ASEAN U-23 2025 di Jakarta bukan sekadar turnamen biasa bagi Timnas Indonesia U-23. Ini juga menjadi panggung pembuktian generasi muda sepak bola Tanah Air dan siap menggebrak dengan strategi matang Gerald Vanenburg.
Laga melawan Malaysia U-23 akan menjadi ujian sejati, sekaligus pembuktian apakah skuad ini memang layak tim “mengerikan.” Jika mampu tampil konsisten sejak fase grup dan menjaga kestabilan permainan, Indonesia bukan hanya berpotensi juara, tapi juga bisa menciptakan era baru dominasi sepak bola muda di kawasan Asia Tenggara.