Jakarta (Lampost.co)—Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, gagal melaju ke final Olimpiade Paris 2024 setelah kalah di tangan tunggal putri nomor satu dunia An Se-young pada laga semifinal, Minggu (4/8/2024). Gregoria kalah 21-11, 13-21, dan 16-21 pada laga di Porta de Ls Chapelle Arena Paris, Prancis.
Bermain selama 1 jam 2 menit, Gregoria mendominasi gim pertama dari An. Ia mengawali gim dengan keunggulan 4-0 dan kemudian merebut interval dengan mudah 11-6.
Setelah interval, strategi pukulan-pukulan silang nan cepat Gregoria tetap manjur membuat An mati langkah.
Gregoria terus menjaga momentumnya dengan unggul 14-7, 19-10, hingga kemudian pukulan An yang tak sampai melewati net. Tunggal putri asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah tersebut menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan 21-11.
Pada gim kedua, An bermain lebih agresif. Dengan beberapa kali permainan smes kerasnya, An mengelabui pebulu tangkis yang akrab disapa Jorji itu pada awal gim.
Meski demikian, pada gim ini Jorji terus menjaga jarak dengan An sebelum ia tertinggal dua poin dengan skor 9-11 di interval.
Selepas interval, serangan Jorji melemah. Di sisi lain serangan An makin menjadi-jadi.
Jorji mampu memberi perlawanan sampai pada skor 13-16. Namun setelah itu, pengembalian bola yang kurang baik membuat An mendapatkan lima poin beruntun untuk menyegel gim kedua dengan skor 21-13.
Laga kemudian berlanjut ke gim ketiga untuk menentukan siapa yang berhak lolos ke partai puncak.
Pada gim ini, start Jorji tidak bagus setelah tertinggal 0-4. Start Jorji yang kurang apik ini bisa An manfaatkan untuk unggul di interval dengan jarak delapan poin atau 11-3.
Setelah interval, asa untuk membalikkan keadaan bagi Jorji sempat ada saat smes-smesnya membuahkan empat poin beruntun. Dia pun memperkecil jarak poin menjadi 13-16.
Namun, setelah itu, An mendapatkan permainannya kembali saat ia mengubah skor 17-13 dan berlanjut hingga 20-13 untuk mendapatkan match point.
Tiga poin beruntun dari Jorji sempat menunda kemenangan An pada skor 16-20.
Pada akhirnya, smes keras An gagal Jorji antisipasi. Bola pengembaliannya keluar lapangan. Tunggal putri asal Korea Selatan itu keluar sebagai pemenang dengan skor 21-16.
Dominasi An
Kemenangan ini membawa An mempertegas dominasinya atas Jorji karena selalu menang dari delapan pertemuan.
Sementara itu, kekalahan ini membuat cabang bulu tangkis Indonesia di Olimpiade tahun ini dipastikan tanpa medali emas setelah dua edisi sebelumnya selalu menyertakan wakilnya di podium tertinggi.
Jorji hanya punya kesempatan merebut medali perunggu dan An mencari medali emas akan menunggu hasil laga semifinal lainnya. Laga itu mempertemukan tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, melawan tunggal putri Tiongkok, He Bingjiao.