Bandar Lampung (Lampost.co) — Kapal penumpang Lampung Dalom Lintas Berjaya milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan segera beroperasi melayani rute Bakauheni–Merak dan sebaliknya.
Kadis Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan kapal tersebut telah selesai di galangan kapal di Cina dan segera menuju Indonesia.
“Kapal Dalom Lintas Berjaya yang akan beroperasi di Selat Sunda ini digadang-gadang memiliki ukuran serta kapasitas lebih besar dari KMP Legundi,” jelas Bambang.
Karena perakitannya di Cina, kapal ini memerlukan waktu tempuh dalam perjalanan ke Indonesia. Namun, Bambang memastikan, setelah tiba, kapal akan segera beroperasi.
“Saat ini sudah turun ke air, masih berada di Cina, dan dalam persiapan berlayar ke Indonesia. Perkiraan perjalanan sekitar satu minggu,” ujarnya.
Bambang menambahkan, setibanya di Indonesia, kapal tersebut akan terlebih dahulu bersandar di Jakarta.
“Setelah tiba di Jakarta, kapal akan menjalani proses administrasi seperti pengurusan surat-surat dan pemasangan ornamen bernuansa Lampung di bagian dalam kapal,” ucapnya.
Nuansa Lampung
Kapal Dalom Lintas Berjaya akan mengusung nuansa budaya Lampung di setiap ruangannya dan akan melayani Dermaga Eksekutif untuk rute penyeberangan Bakauheni–Merak (PP).
“Insyaallah, pertengahan Mei 2025 kapal ini tiba di Lampung dan langsung beroperasi,” kata Bambang.
Sebelumnya, dalam pembangunan kapal ini, Pemprov Lampung bekerja sama dengan PT Damai Lautan Nusantara dengan nilai investasi sekitar Rp170 miliar. Proyek ini melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Lampung Jasa Utama (LJU) yang menandatangani nota kesepahaman dengan PT Damai Lautan Nusantara pada 21 Desember 2023.
Operasional kapal oleh PT Trans Lampung Utama, anak usaha dari PT LJU.
150 Kendaraan
Bambang sebelumnya juga menyampaikan, kapal Dalom Lintas Berjaya memiliki kapasitas di atas 5.000 GT dan mampu menampung sekitar 150 kendaraan.
“Kapal ini memiliki ukuran lebih besar dari Kapal Legundi dan akan bernuansa Lampung di semua ruangannya. Kami upayakan ada ruang khusus untuk berbagai kegiatan,” ungkapnya.
Dengan kehadiran kapal ini, Pemprov Lampung akan memiliki bisnis penyeberangan sendiri untuk rute Bakauheni–Merak. Proyek ini menggunakan skema build-operate-transfer, di mana setelah 20 tahun operasional, kepemilikan kapal akan sepenuhnya beralih ke Pemprov Lampung.
“Mengingat usia kapal ini dapat mencapai 40–50 tahun, skema tersebut sangat menguntungkan pemerintah daerah,” pungkasnya.